SUBMITCLIMB.COM – Adobe Stock adalah salah satu platform yang sangat powerful untuk semua orang yang…
Virus Corona Pandemi Global mirip seperti virus flu tahun 1918
Baru-baru ini WHO telah menetapkan virus corona (Covid-19) sebagai sebuah pandemi. Virus corona ini gejalanya mirip seperti orang yang terkena flu tetapi di barengi dengan sesak nafas. Mengapa WHO menetapkan status ini (Virus Corona Pandemi Global)? ini disebabkan karena dampak dari penyakit corona itu sendiri kepada kesehatan tetapi juga meliputi berbagai sektor lainnya.
Kita bisa melihat bersama kalau virus corona ini tidak hanya menyangkut krisis kesehatan saja, ini adalah krisis yang sudah berdampak ke semua sektor. Di Bali sendiri kami merasakan tamu-tamu yang berkurang, banyak perusahaan yang tutup dan memberhentikan karyawan mereka, sangat menyedihkan.
Banyak orang menjadi panik, makanan susah dan langka. Barang-barang yang diperlukan untuk menjaga kesehatan diborong dan ditimbun oleh orang-orang yang ingin mengeruk keuntungan dan yang ingin cari selamat sendiri. Selain itu Pemerintah juga kadang tidak mau terbuka akan informasi-informasi yang penting yang bisa membantu masyarakat menjadi lebih tenang.
Selain itu beberapa masyarakat dari suatu negara kadang-kadang juga tidak percaya dan tidak mau mengikuti arahan yang diberikan oleh kalangan berwenang yang lebih tinggi untuk mengurangi dampak penularan yang lebih banyak, ini bisa menyebabkan timbulnya kekacauan dan ketidakstabilan jika tidak bisa di kontrol. Ngeri memang kalau kita membayangkan hal-hal buruk yang akan terjadi. Tetapi seperti yang kita ketahui, kita ini sedang hidup di sistem akhir di mana kejahatan dan penyakit akan semakin banyak dan buruk.
Apa yang perlu Anda ketahui tentang Influenza
Pada tahun 1997 seorang ilmuwan duduk di Brevig, sebuah desa kecil orang Eksimo di padang es semenanjung Seward Alaska menggali mayat seorang gadis dari lapisan es abadi dengan dibantu oleh empat orang Eksimo. Anda mungkin bertanya mengapa si ilmuwan repot-repot menggali mayat gadis itu dan ngapain juga dia sampai melakuka hal itu?
Kita tahu yang menggali mayat gadis itu adalah seorang ilmuwan.
Dan mayat yang di gali adalah seorang gadis yang pernah menjadi korban flu pada tahun 1918 dan sejak tahun itu dia terkubur dan menjadi beku di sana (awet)
Buat apa si ilmuwan baru memeriksa mayat gadi itu sekarang, kenapa tidak dari dulu-dulu, mungkin ini adalah yang akan menjadi pertanyaan kita?
Rupanya ilmuwan ini berharap kalau bibit penyakit flu yang ada di dalam tubuh gadis itu masih ada di dalam tubuh atau paru-paru gadis yang meninggal korban flu, dan melalui teknologi maju sekarang, dia berharap bibit penyakit flu itu masih ada.
Kira-kira buat apa sih pengetahuan tentang flu?
Memang sulit untuk membayangkan dan memahami dengan pikiran biasa dan dengan pengetahuan orang awam. Untuk bisa menjawab pertanyaan itu kita perlu memahami dari sudut cara kerja virus itu dan mengapa virus itu sangat berbahaya?
Virus Bisa Menyebar dan Mematikan
Dulu sebelum zaman internet dan social media seperti sekarang ini mungkin berita tentang wabah tidak secepat seperti sekarang ini dan membuat kepanikan seperti sekarang. Padahal kalau mau kita bandingkam virus pada zaman itu lebih mengerikan dan lebih banyak memakan korban.
Sekarang kita terbantu sekali dengan kemajuan teknologi, kita jadi bisa mengetahui berita baru hanya dalam hitungan detik langsung dari tangan kita. kita sekarang sudah mengetahui kalau influenza itu disebabkan oleh sebuah virus dan virus bisa menyebar dengan sangat cepat sekali melalui orang lewat orang, lewat cairan pernapasan ketika seseorang batuk, bersin dan pada saat dia berbicara dengan orang lain dengan jarak yang dekat.
Virus ini tidak hanya ada di satu negara saja, virus ada di mana-mana termasuk di lingkaran tropik, di mana ia bisa menyerang. Di bagian bumi utara bumi kita ini flu biasanya berlangsung dari bulan november sampai bulan maret. Sedangkan di belahan Bumi selatan, flu biasanya berlangsung bulan april sampai september.
Ada influenza dalam kategori tipe A, ini masuk dalam virus yang berbahaya, ukurannya sangat kecil dan mungkin ini adalah ukuran yang sangat kecil dari virus-virus yang lain. Pada umumnya virus ini bentuknya bulat dan mempunyai tonjolan-tonjolan pada bagian permukaannya. Dan pada saat virus ini mulai menginfeksi manusia, virus ini akan langsung bereproduksi dengan sangat cepat dan mungkin dalam waktu sepuluh jam kemudian mempunyai 100.000 sampai sejuta duplikat.
Hal yang paling mengerikan dari organisme yang sederhana ini adalah kesanggupannya untuk berubah-ubdah dengan waktu yang sangat cepat. Virus influenza ini berubah sangat cepat bahkan lebih cepat dari virus HIV, maka kebanyakan dari duplikatnya tidak mempunyai bentuk yang sama. Bahkan ada yang mempunyai perbedaan yang sangat besar sehingga hal ini membuat lolos dari penditeksian sistem kekebalan tubuh. makannya tidak heran kalau dari tahu ke tahun kita terus menghadapi serangan dari virus yang berbeda-beda – tubuh kita mendapat perlawaan dari antigen yang terus baru – ini adalah senyawa yang berada di dalam tubuh yang melawan dan menentang kekebal tubuh manusia. Jadi jika ada antigen yang mengalami perubahan yang sangat besar ini bisa membuat anti body atau sistem kekebalan yang ada di dalam tubuh kita hampir tidak bisa mengenali dan tidak berdaya untuk melawannya dan sebagai akibatnya ini bisa menimbulkan yang namanya pandemi.
Mengenai virus corona covid-19 yang baru-baru ini, meskipun belum bisa dipastikan dan dibuktikan oleh dunia bisa menyebar lewat binatang, Anda perlu mengetahui kalau yang namanya virus flu itu bisa menginfeksi seekor binatang. Di sinilah yang ingin saya tekankan kepada Anda. Jika Binatang menyebarkan virus ke orang inilah letak masalah yang akan menjadi lebih besar.
Katanya, babi yang bisa kita makan dan enak rasanya itu bagi para penikmat babi, babi bisa menjadi inang untuk virus-virus yang menginfeksi unggas seperti ayam dan juga bebek. Dan babi juga bisa menjadi inang untuk virus-virus yang lain yang bisa menginfeksi manusia.
Seandainya, ini kita berandai-andai, katakanlah virus-virus itu menginfeksi babi (virus yang menginfeksi binatang dan virus yang menginfeksi manusia) – gen-gen dari ke dua jenis virus ini akan bercampur dan jika virus ini menginfeksi manusia maka akan timbul jenis virus atau influenza jenis baru yang sudah pasti tidak bisa dikenali dan di lawan oleh sistem kekebalan dalam tubuh manusia, contohnya adalah virus yang baru-baru ini membuat heboh orang di seluruh dunia, corona covid-19.
Banyak orang ada yang menganggap kalau jenis flu yang baru ini bersumber dari orang-orang yang bekerja di perladangan, di mana bisa ada unggas dan ternak dan kebetulan manusia itu tinggal berdekatan dengan binatang itu. Ini adalah sebuah keadaan yang umumnya terjadi di negara-negara Asia.
Satu lagi nih, ada yang mengatakan kalau virus-virus ini dibuat oleh orang-orang, kemudian digunakan untuk berperang dan dikirim ke negara-negara yang di anggap musuh. Bahkan ada opini yang mengatakan ini adalah senjata yang sangat ampuh di masa depan, karena tidak diketahui tetapi sangat mematikan.
Mengapa virus Flu ini bisa mematikan?
Mungkin Anda dan saya sangat ingin tahu mengapa sebuah virus flu yang terjadi pada tahun 1918-19 bisa menjadi penyebab pneumonia yang mampu membunuh remaja-remaja? Meskipun memang tidak ada satu virus hidup yang tersisa pada waktu itu. Para ilmuwan pada waktu itu sangat ingin sekali bisa mendapatka contoh beku virus flu pada waktu itu, dengan begitu mereka kemungkinan bisa mengenali RNA dari virus itu secara utuh dan yang paling penting adalah menemukan penyebab dari jenis flu yang baru dan sangat mematikan itu. Sebenarnya pada waktu itu sampai taraf tertentu para ilmuwan itu sudah berhasil.
Nah, berkat penggalian mayat beku gadis di alaska yang menjadi korban flu pada waktu itu, para ilmuwan yang bekerja dalam satu tim akhirnya mampu mengenali dan sekaligus mengurutkan dari sebagian besar gen dari virus flu yang terjadi pada tahun 1918-19 kala itu. Meskipun sudah bisa mengenali dan mengetahuinya, sayangnya para ilmuwan itu tidak bisa mengetahui mengapa virus flu bisa mematikan? Kemungkinan virus jenis baru pada waktu itu adalah terkait dengan kerabat virus flu yang sebelumnya pernah menginfeksi babi dan juga unggas. Menurut Anda, apakah virus corona covid-19 yang terjadi pada akhir tahu 2019 – 2020 juga disebabkan oleh hal yang sama? Kasih komentar kalian di kolom komentar ya.
Dapatkan Virus Flu yang terjadi pada tahun 1918-19 bisa datang kembali?
Banyak pakar yang mengatakan seharusnya pertanyaan yang dibuat bukan seperti itu, tetapi bagaimana dan kapan virus flu yang ganas itu akan kembali. Selain itu ada juga beberapa pakar yang sangat yakin bahwa wabah influenza yang akan terjadi dalam skala besar kemungkinan akan terjadi setiap kira-kira 11 tahun dan wabah yang paling parah akan terjadi setiap kira-kira 30 tahun. Dari ramalan yang dibuat ini, seharusnya kita sebagai umat manusia sudah mengalami dari pandemi berikutnya. Bagaimana menurut Anda? apakah corona covid-19 ini bukan merupakan sebuah pandemi yang baru di akhir tahun 2019-2020?
Sebuah jurnal medic Vaccine melaporkan kalau pada tahun 2003, “ tiga puluh lima tahun sudah berlalu sejak pandemi influenza terakhir, dan ini merupakan rentang terpanjang antara setiap pandemi yang sudah tercatat dengan pasti adalah 39 tahun. Artikel Vaccine itu kemudian melanjutkan kalau virus yang bisa menyebabkan pandemi ini bisa terjadi di Cina atau kemungkinan di negara-negara tetangga serta bisa meliputi antigen permukaan atau faktor pemicu virus yang kemungkinan berasal dari virus influenza hewan.
Artikel Vaccine itu kemudian juga meramalkan “virus ini akan menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia. Bahkan tingkat penyebarannya akan jauh lebih tinggi pada semua kelompok usia, kegiatan sosial ekonimi juga akan mengalami gangguan dan ini terjadi di semua negara. Akan sangat banyak korban jiwa. Kemungkinan semua site perawatan kesehatan, dan juga yang di negara-negara maju dan makmur sekalipun tidak akan sanggup untuk menghadapi permintaan untuk pelayanan kesehatan.
Apakah ada Perawatan yang Tersedia?
Sebagaian orang mungkin ingin menanyakan apakah tidak ada perawatan yang efektif untuk masa sekarang ini? jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya ada dua dan ini mencakup kabar baik dan juga kabar buruk.
Antibiotik yang kita tahu sekarang memang bisa mengurangi korban jiwa yang di akibatkan dari pneumonia bakteri sekunder dan juga obat-obatan tertentu yang ada saat ini hanya mampu melawan beberapa jenis flu saja. Selain itu mungkin kita tahu imunisasi yang diberikan kepada orang-orang ada yang bisa melawan dan memerangi jenis flu yang sudah diketahui saja dan jika ada imunisasi jenis baru yang baru ditemukan ini merupakan sebuah kabar baik bagi kita semua. Tetapi apa kabar buruknya?
Kita lihat sejarah imunisasi flu. Dari serangan flu babi yang kita tahu bersama flu babi ini berakhir targis pada tahun 1976 sampai kekurangan produksi vaksin pada waktu itu di tahun 2004, ini telah membuat noda. Meskipun kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran sudah mencapai taraf kemajuan yang sangat bagus sejak perang dunia I, tetapi para dokter sampai hari ini masih belum bisa mengetahui caranya untuk bisa memerangi virus ganas apalagi jika itu jenis virus yang baru seperti yang kita alami di akhir tahu 2019 – 2020, virus corona covid-19.
Sekarang yang akan menjadi pertanyaan yang paling menggelisahkan selanjutnya adalah, apakah virus flu yang terjadi pada tahun 1918-19 bisa terulang lagi di tahun-tahun yang akan datang? Mari kita perhatikan apa yang dikatakan sebuah majalah dari Institut Riset Medis Nasional di London untuk pertanyaan ini, mereka menyatakan keadaan atau kondisinya kemungkinan masih sama seperti yang terjadi pada tahun 1918-19. Bahkan seorang pakar dari AS mengatakan seperti ini, kita semua setiap tahunnya semakin dekat dengan Pandemi berikutnya.
Jadi menurut Anda apakah Virus Corona Pandemi Global tahun 2019 ini mirip dan benar-benar seperti yang di ramalkan saat wabah virus flu tahun 1918 terjadi?
Baca artikel kami yang terkait:
- Rutin minum air kelapa untuk mencegah virus corona covid-19
- Amankah beli produk online dari china saat virus corona?
This Post Has 0 Comments