skip to Main Content
JANGAN LUPA LIKE - COMMENT - SHARE & SUBSCRIBE >>
Menangkap Peluang Order White Label

Apa itu White Label – Menangkap Peluang Order White Label

Mungkin beberapa dari antara Anda para pelaku usaha sering mendengar atau pernah mendapat tawaran order white label. Beberapa mungkin sudah banyak yang tahu tapi beberapa orang lainnya mungkin masih bingung apa sih order white label itu sebenarnya?

Nah, buat rekan-rekanku sekalian yang masih bingung dengan istilah white label. Dalam artikel kali ini saya akan menjelaskan secara singkat apa sih sebenarnya order white label itu, dan apa saja keuntungan serta kerugiannya bagi pelaku UKM.

Apa Itu White Label?

Jadi white label ini adalah sebuah pemberian merek dagang dari sebuah perusahaan, tapi proses produksinya dilakukan oleh pihak lain (perusahaan manufaktur). Beberapa orang ada juga yang mengatakan seperti ini, perusahaan manufaktur hanya menjual produk yang sudah jadi dan soal label atau merek dagang akan di buat sendiri oleh orang yang membeli produk itu untuk di jual lagi.

Semoga tidak bingung ya?

Masih bingung? Ok, saya kasih contoh dalam bentuk ilustrasi ya supaya kita sama – sama bisa paham. Misalnya saja Anda membeli Pempek Legong dari saya, Selanjutnya pempek itu Anda tempel pakai logo dan nama perusahaan Anda kemudian Anda jual di Jakarta. Tapi pempeknya Anda beli dari saya di kota Bali.

Kalau Anda sangat mementingkan penjualan yang berlipat atau omset daripada ketenaran brand atau merek produk Anda sendiri secara nasional, maka mendapatkan order white label menurut saya sangat menguntungkan, toh mereka membeli produknya dari kita dan menggunakan merek mereka sendiri. Jadi, kalau Anda menerima order white label, di sini tidak ada eksklusifitas karena Anda adalah orang yang meracik dan yang mempunyai resep produknya.

Apa Itu Private label?

Selain white label Anda mungkin akan sering mendengar juga Private label. Jangan bingung dan jangan ketukar ya. Private label ini adalah di mana si pelanggan (pemesan) meminta spesifikasi khusus produk tertentu dari Anda. Kemudian kita racik resepnya sesuai dengan permintaan si pemesan ini, setelah itu nanti di beri merek milik si pemesan dengan resep khusus ini tentunya dengan perjanjian eksklusif di mana kita sebagai peracik tidak boleh memproduksi dengan resep yang sama untuk brand lain khusus untuk brand si pemesan ini saja.

Siapa saja sih orang yang biasanya memesan private label ini? Pemesannya bisa siapa saja. Tapi untuk membantu memudahkan Anda melihat contohnya saya akan berikan contoh yang bisa di lihat langsung oleh Anda. Kebanyakan pemesan private label ini adalah dari perusahaan-perusahaan dari jaringan perdagangan ritel yang cukup terkenal seperti Alfamart, Hypermart, Indomaret dan lain sebagainya.

Kalau Anda pernah masuk dan belanja di toko-toko itu, Anda bisa melihat ada produk tisu, beras, gula dan lain sebagainya dengan merek Indomaret dan lain sebagainya. Nah, itulah yang di sebut dengan orfer private label. Jadi di sini produsen tidak akan akan menjual dan memproduksi tisu, gula atau lainnya sesuai dengan spesifikasi yang di minta oleh si pemesan seperti Hypermart dan lain sebagainya.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan White Label (Dari sisi orang yang ingin menjual kembali)

Order white label dalam dunia bisnis bukan hal yang baru, model bisnis seperti ini ada pasti punya banyak keuntungan yang akan diberikan. Selain keuntungan kita pasti juga perlu mencaritahu apa saja kekurangan dari order white label. Yuk kita lihat satu-satu.

Keuntungan dari Order White Label

1. Tidak Perlu Produksi Barang

Jika Anda adalah orang yang mencari produk white label salah satu keuntungan dari white label adalah tidak perlu produksi barang sendiri. Anda hanya perlu mencari produk dari supplier atau salah satu perusahaan manufaktur kemudian memberi label dengan mereka Anda sendiri kemudian menjualnya.

2. Harga Pokok Jauh Lebih Rendah

Produk yang Anda beli dari supplier atau perusahaan white label biasanya mempunyai harga yang jauh lebih rendah, apalagi kalau Anda berniat membelinya dalam jumlah yang sangat besar. Harga produk yang rendah ini bisa memberikan keuntungan bagi Anda untuk bisa menjual produk itu dengan harga jual yang lebih tinggi dan lebih banyak mendapatkan keuntungan.

3. Menghemat Banyak Waktu

Kalau Anda memulai bisnis dengan mengambil produk atau barang dari orang lain, ini bisa membantu Anda dalam menghemat banyak waktu khususnya dalam produksi. Anda hanya perlu berfokus pada strategi pemasaran saja, agar produk yang Anda pasarkan bisa berterima di pasar.

4. Bagi Supplier tidak perlu Melakukan Promosi

Anda sebagai pembuat produk atau perusahaan manufaktur tidak perlu melakukan promosi sampai habis-habisan karena tugas Anda hanya perlu menjual produk Anda kepada perusahaan lain yang mau menjual produk Anda dengan merek dagang mereka sendiri. Ingat ya, saya tidak mengatakan Anda sama sekali tidak melakukan promosi. Anda harus melakukan promosi tapi tidak sampai habis-habisan.

Dari sini, Anda sebagai perusahaan manufaktur atau yang membuat produk bisa mendapatkan banyak keuntungan secara finasial dan juga hemat waktu karena produk Anda tetap bisa terjual tanpa harus melakukan semua pekerjaan.

Kekurangan dari Order White Label

1. Produknya Sama Dengan Penjual Lain

Karena Anda mengambil produk white label di mana produk white label ini bisa di jual kepada konsumen lain tanpa ada batasan dan ketentuan khusus maka bisa jadi produk yang Anda jual juga sma dengan produk yang di jual oleh orang lain. Bedanya hanya pada label merek dagangnya saja.

Misalnya Anda membeli produk pempek legong saya, karena saya menyediakan white label, maka pempek legong ini juga bisa saya jual kepada calon konsumen lain yang bisa berpotensi menjadi pesaing Anda. Ingat ya, produknya sama hanya beda pada label mereknya saja.

2. Kemungkinan Kualitas Produk Belum Sepenuhnya Terjamin

Salah satu yang menjadi kemungkinan kelemahan order white label adalah kualitas produknya tidak bisa di jamin sepenuhnya sesuai permintaan kita. Ini bukan memaksudnya produk white label di buat asal-asalan ya. Maksudnya begini, Anda tidak bisa meminta perusahaan manufaktur untuk mau memproduksi produk sesuai dengan apa yang Anda inginkan (spesifikasi), karena memang dari awal tidak ada perjanjian apa – apa antara Anda dengan mereka. Jadi mereka memproduksi produk sesuai dengan spesifikasi perusahaan mereka saja.

Jadi, kalau Anda ingin membeli produk white label maka Anda sudah harus melakukan pengecekan pembelian sebelumnya untuk mengetahui sejauh mana kualitas dari produk yang mereka jual. Selain itu Anda juga bisa melakukan pengecekan silang di beberapa supplier lain untuk perbandingan harga dan kualitas produk yang sejenis.

3. Butuh Kreatifitas dalam Pemasaran

Kemungkinan lain yang bisa terjadi dari produk white label adalah produk Anda sama dengan produk orang lain yang membeli dari perusahaan white label tempat Anda membeli, ini bisa sangat mudah dibandingkan dengan produk-produk yang sejenis. Kenapa begitu? Karena produk yang Anda beli tidak unik, dan sudah pasti akan di miliki juga oleh penjual lain yang membeli dari tempat yang sama.

Berita baiknya, hal seperti ini bisa dihindari dengan membuat branding yang kreatif dan kuat agar produk yang Anda jual bisa di terima oleh orang lain, meskipun produknya sama dengan yang di jual oleh penjual lain.

Nah, jika saat ini Anda ingin berjualan dan belum punya produk sendiri atau belum punya banyak modal maka Anda bisa mencari produk white label agar bisa berjualan dan mulai merintis bisnis Anda sendiri. Ada banyak sekali keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika mencari dan menjalankan bisnis dengan produk white label. Salah satunya tidak perlu banyak syarat dan hal-hal yang berbelat-belit, cukup cari produknya, beli dan mulai berjualan. Salah satu contoh produk white label milik saya adalah Pempek Legong. Silahkan jika Anda ingin bergabung dan mulai berjualan.

Pempek Legong Produk White Label

Jika Anda membutuhkan sebuah website atau landing page untuk bisnis Anda. Saya juga bisa membantu membuatkan website atau landing page simpel untuk Anda. Cek informasi lengkapnya di halaman Jasa Pembuatan Website WPBaliweb milik saya.

 

Mengapa Beberapa Orang Tidak Suka Produk White Label?

Dalam dunia yang fasik dan jahat ini, banyak orang yang tidak berpikir dengan baik dan tidak semua juga mempunyai niat yang baik. Jadi pasti ada saja hal-hal yang di setujui dan tidak di setujui. Untuk produk white label ada orang yang mungkin tidak setuju dan tidak suka, alasannya bisa bermacam-macam tapi ada beberapa alasan yang mungkin sama contohnya:

  • Saya yang mikir resepnya, saya yang buat produknya dan menyempurnakan sampai bertahun-tahun, eh orang lain main seenaknya aja beli produk kita dengan resep kita dan pakai brand mereka sendiri. Seandainya rasa dari produk saya mulai banyak di sukai orang nanti merek dagang dia yang terkenal. Ujung-ujungnya, nanti saya yang mungkin di kira ikut-ikutan mengikuti resep dagang dia.
  • Resep produk makanan ini kan saya yang buat dan ciptakan, jadi ini adalah hak kekayaan intelektual saya dong. Kalau seandainya ada orang yang mau beli putus dari saya, saya tidak bisa kontrol soal harga jual orang itu, seandainya orang itu mau kasih royalti sebagai apresiasi dari hak cipta resep yang saya buat maka saya mau.

Itu adalah yang menjadi kemungkinan alasan mengapa beberapa orang tidak setuju dengan model bisnis white label. Dari situ bisa kita lihat alasan mengapa orang yang menciptakan produk tidak setuju dengan model white label:

  1. Tidak rela kalau karya ciptanya diakui oleh orang lain.
  2. Tidak setuju kalau kemitraan white label tidak di sertai dengan pembayaran royalti – menurutnya tidak adil.
  3. Pencipta produk Ingin dapat banyak keuntungan pribadi dan ingin membesarkan brand sendiri.

Mengapa Beberapa Orang Suka Dengan White Label?

Ada banyak alasan juga mengapa beberapa perusahaan manufaktur atau pembuat produk setuju dengan adalanya model bisnis white label. Memang alasannya bisa beragam ya, tapi di sini saya mau sebutkan beberapa alasan yang mungkin sama dengan alasan yang saya miliki:

  • Kita tahu kita butuh uang untuk hidup, makannya selama kita hidup kita membutuhkan uang untuk alat tukar. Karena tidak pintar dalam pemasaran makannya selama ada pemasukan yang stabil dan frekuensinya juga rutin kenapa tidak?
  • Kita bisa rubah sedikit resepnya di kemudian hari jika kita ingin mengembangkannya dengan merek kita sendiri.
  • Semua dari kita ingin punya brand sendiri yang dikenal, tapi bukan saat ini. Setelah uang ada dan bisnis berjalan dengan baik baru kita kembangkan brand kita sendiri.

Itu adalah beberapa pertimbangan yang mungkin terjadi dari orang yang pro atau yang setuju dengan produk white label. Dari sini bisa kita simpulkan mengapa dia mau terhadap tawaran white label:

  1. Memilih kelancaran arus pendapatan
  2. Resep masakan selalu bisa kita modifikasi
  3. Pertimbangan prioritas soal waktu

Mana yang lebih Baik?

Kalau dari apa yang saya bagikan di atas menurut Anda mana yang lebih baik untuk di jalankan? Jawabannya bisa berbeda-beda antara orang yang satu dengan orang yang lain. Keduanya sama-sama bagus karena sama-sama menghasilkan uang.

Nah, supaya Anda bisa membuat pertimbangan yang baik dan memutuskan, mungkin tips yang ada di bawah ini bisa membantu Anda untuk yakin membuat keputusan

1. Memperjelas Visi dan Positioning Bisnis Anda

Pertanyaan yang akan saya tanyakan ini akan sangat membantu para pendiri usaha untuk mengetahui mau di bawa ke arah mana bisnis yang Anda bangun ini. Kira-kira Anda lebih memilih punya merek usaha yang terkenal atau ingin mempunyai pemasukan yang tetap tentu?

Pertanyaan ini harus di jawab karena akan membantu Anda mengetahui kalau mempunyai merek yang terkenal bukanlah sebuah syarat utama untuk mempunyai perusahaan yang besar

Tidak percaya dengan apa yang saya katakan? Silahkan saja, tapi coba Anda renungkan dan pikirkan hal yang akan saya tunjukkan setelah ini.

Anda pasti tahu ada sebuah perusahaan pembuat chip atau piranti-piranti untuk komputer, pembuat sparepart kendaraan, atau mungkin pembuat bubuk minuman tertentu, mereka bisa besar tanpa mempunyai merek yang di kenal orang. Padahal bisa jadi mereka digunakan oleh perusahaan – perusahaan besar dan terkenal tapi mereka sendiri tidak di kenal.

Mengapa bisa begitu?

Karena sebelum mereka mendirikan usahanya, mereka sudah memutuskan untuk memposisikan bisnis yang mereka bangun pada jenis usaha B2B atau yang di kenal juga dengan Business to Business. Mereka sangat tahu saat berain B2B, perusahaan yang mereka bangun tidak perlu di kenal leh banyak orang atau sepopuler merek lain, yang mereka butuhkan adalah sebuah hubungan dalam jangka panjang dari beberapa perusahaan yang mau membeli produk mereka dalam jumlah yang besar dan rutin.

Misalnya saja saya punya perusahaan sparepart mobil atau motor, saya tidak butuh banyak orang (klien). Cukup membangun sekitar 5 sampai dengan 10 produsen kendaran motor atau mobil yang besar. Dan masyarakat luas yang membeli motor atau mobil itu tidak perlu tahu perusahaan saya.

Jika Anda mempunyai misi untuk membesarkan sebuah merek atau brand, ini cocok untuk sebuah perusahaan yang berjenis B2C atau Business to Consumer, ini artinya produk yang di konsumsi memang hanya untuk orang perorangan saja atau mungkin keluarga.

2. Lihat Apakah Tim Anda Mempunyai Kekuatan dan Komposisi Tim Manajemen yang baik

Jika ingin membesarkan sebuah usaha tentu harus mempunyai tim, jangan bekerja sendirian. Tapi kalau usaha yang Anda bangun masih dalam skala kecil seperti usaha saya (baru merintis), biasanya kita tidak terlalu memikirkan tim, wong bayar diri sendiri aja susah apalagi bayar karyawan (biasanya begitu). Sebagai pemilik bisnis kita akan merasa seorang diri, tidak punya kawan yang bisa diajak bicara dan bertukar pikiran.

Jika Anda sudah mempunyai tim, tapi tim Anda bukan terdiri dari orang-orang yang terlalu berpengalaman apalagi dalam dunia digital hal ini juga bisa menjadi masalah. Mereka tidak bisa diajak berpikir strategis dalam membantu untuk mengembangkan usaha karena mereka hanya bisa melakukan perintah dari Anda saja karena tim Anda tidak mengerti digital marketing.

Ketika Anda dihadapi dengan masalah-masalah seperti itu berpikir realistis juga menjadi sangat penting. Ingat ini bukan pekerjaan yang mudah, membuat logo, merancang kemasan, membuat promosi online, mengelola media sosial, mengelola website dan juga hal lainnya perlu Anda pikirkan. Semua itu perlu dipikirkan, bukan hanya membuat channel atau saluran di media sosial saja tapi konten-kontennya juga harus benar-benar dipikirkan.

Jadi, ini bukan pekerjaan yang mudah apalagi untuk membuat sebuab brand menjadi terkenal. Itulah sebabnya gaji brand manager di sebuah perusahaan bisa sangat tinggi.

Jika Anda tidak mempunyai tim di dalam perusahaan Anda, maka menggarap bisnis white label mungkin bisa menjadi satu pilihan yang masuk akal. Ingat, di masa depan, mungkin waktunya sudah semakin dekat, mengonlinekan bisnis menjadi hal yang sangat penting. Jika saat ini Anda belum mempunyai website atau landing page untuk bisnis Anda, WPBaliweb siap membantu mengonlinekan bisnis Anda sekarang juga – saya yang secara pribadi akan membuatkan website untuk Anda.

Jadi itu yang bisa saya ulas tentang peluang bisnis white label. Semua keputusan yang diambil bukan soal buruk atau baik, tapi apakah itu cocok untuk Anda atau tidak. Menjalankan peluang white label bisa membantu Anda untuk meningkatkan pemasukan usaha yang Anda jalankan.

Jika Anda suka dengan artikel dan juga video tutorial yang kami buat ini, Bantu kami untuk share artikel dengan judul Apa itu White Label – Menangkap Peluang Order White Label ini, jangan lupa subscribe channel YouTube SUBMITClimb untuk mendapatkan video lanjutan dan juga video tutorial lain yang mungkin berguna dan bermanfaat untuk Anda. Anda juga bisa menemukan tutorial dan beberapa panduan yang hanya kami share di akun sosial media kami seperti di Facebook, Facebook Group, Twitter dan Instagram SUBMITCLimb.

Artikel yang menarik lainnya:

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back To Top