Bahaya Menggunakan Aplikasi Zoom saat penggunanya Meningkat Tajam

Banyak diantara kita yang mendadak harus menggunakan aplikasi Zoom untuk mengadakan rapat online, sekolah online dan juga beribadah online untuk menerapkan praktek physical distancing atau bahasa mudahnya menjaga jarak agar tidak terkena penularan virus corona yang sangat mematikan.

Memang belakangan ini aplikasi Zoom langsung menjadi naik daun menjadi aplikasi nomor satu yang paling banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia sejak wabah virus corona covid-19. Sebagai aplikasi yang sedang naik daun tentu aplikasi ini menjadi sorotan semua orang. Perusahaan Zoom memang melihat dan merasakan adanya peningkatan sebesar 535% perharinya dalam sebulan terakhir. Namun beberapa peneliti keamanan mengatakan kalau aplikasi ini mempunyai ancaman keamanan yang bisa diminalisir.

Aplikasi Zoom memang sedang diamati soal keamanannya, khususnya soal privasi dan kenyamanan. Salah satu yang paling di sorot belakangan ini adalah tentang zoombombing. Apa artinya ini? belakangan ditemukan orang-orang yang tidak diundang dalam rapat atau pertemuan online mereka bisa masuk dan mengacaukan dengan pornografi, ujaran kebencian dan juga tindakan yang mengganggu lainnya, Fenomena ini kemudian dikenal dengan nama Zoombombing. FBI sendiri juga sampai memperingatkan banyak sekolah-sekolah tentang bahayanya menggunakan pengaturan secara default milik Zoom. Keamanan yang diragukan oleh pihak FBI dan juga Jaksa Agung New York adalah pada pengaturan default zoom.

Para peneliti keamanan teknologi memberitahu tentang ID zoom yang mudah di tebak dan siapapun mereka bisa saja masuk dan mengikuti rapat online itu. Anda perlu tahu kalau setiap panggilan atau rapat online di zoom mempunyai nomor ID yang di buat secara acak biasanya memiliki 9 sampai 11 angka. Nomor ID inilah yang akan kita gunakan untuk bisa memasuki atau mengikuti rapat online, sekolah online atau ibadah online.

Meskipun tidak semua orang biasa menebak Nomor ID seperti ini dan bisa masuk ke dalam rapat online yang diadakan. Perlu Anda ketahui, biasanya orang-orang yang iseng dan yang bisa melakukan hal ini suka membagikan pengetahuan mereka ke forum atau website-website tertentu supaya orang-orang lain bisa mempelajari dan mempraktekkannya.

Berikut ini beberapa tips yang bisa kita gunakan untuk menghindari dan memperkecil kemungkinan seperti terjadi saat menggunakan aplikasi Zoom.

Gunakan ID Khusus hanya untuk satu kali pertemuan
Pastikan untuk mengaktifkan fitur “Waiting Room” sehingga Anda bisa mengetahui siapa saja yang mencoba untuk bergabung dalam rapat atau pertemuan online yang akan diadakan sebelum mereka diizinkan untuk mengikuti rapat online. Anda bisa pergi ke Account Management > Account Settings > kemudian silahkan pilih Meeting > kemudian aktifkan Waiting Room.
Pastikan untuk Me-nonaktifkan opsi lain, termasuk juga opsi Join Before Host. Kemudian Fitur berbagi layar untuk non-hosts juga harus Anda nonaktif-kan juga fitur lainnya. Untuk bisa menonaktifkan ini silahkan klik ikon bergerigi yang ada pada bagian kanan atas kemudian silahkan pilih opsi yang tidak akan Anda aktifkan.
Jika semua peserta sudah hadir dan rapat atau sekolah online sudah akan dimulai silahkan Anda kunci rapat online itu supaya orang-orang yang tidak diundang tidak bisa masuk bergabung dan mengacaukan jalannya rapat.

Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat buat Anda semua yang sedang dan akan menggunakan aplikasi Zoom. Perlu Anda ingat, masalah ancaman keamaan Zoom ini terjadi pada saat kami menulis tentang ini dan kemungkinan besar di waktu – waktu selanjutnya masalah ini sudah bisa diatasi oleh pihak Zoom sendiri.

Jika Anda suka dengan artikel dan juga video tutorial yang kami buat ini, Bantu kami untuk share artikel Bahaya Menggunakan Aplikasi Zoom ini dan jangan lupa subscribe channel YouTube SUBMITClimb untuk mendapatkan video lanjutan dan juga video tutorial lain yang mungkin berguna dan bermanfaat untuk Anda. Anda juga bisa menemukan tutorial dan beberapa panduan yang hanya kami share di akun sosial media kami seperti di Facebook, Facebook Group, Twitter dan Instagram SUBMITCLimb.