skip to Main Content
JANGAN LUPA LIKE - COMMENT - SHARE & SUBSCRIBE >>
Strategi Content Marketing Untuk Mendatangkan Pengujung dan Penjualan

Strategi Content Marketing Untuk Mendatangkan Pengujung dan Penjualan

Di dalam artikel sebelumnya kita sudah belajar bersama tentang content marketing dan manfaat content marketing bisa untuk:

  • Menarik pengunjung baru
  • Mengajak untuk membeli produk

Apa yang ada dalam pikiran Anda untuk kedua konten yang bisa mendatangkan ke dua manfaat di atas?

Apakah sebuah konten yang dibuat secara asal lalu di posting, artikelnya tidak seperti kebanyakan artikel yang mungkin sering kita temukan di banyak blog atau website yang ada di Internet.

…tidak semua artikel yang ada di website atau blog yang ada di internet bisa dikatakan sebagai sebuah strategi content marketing.

Kebanyakan orang menganggap seperti itu. Konten yang di buat asal jadi juga bagian dari sebuah strategi content marketing.

Mari kita mulai mencari tahu bagaimana caranya kita merencanakan sebuah strategi content marketing yang baik untuk bisnis yang sedang kita kelola.

Luangkan Waktu untuk menyusun Strategi Pembuatan Content Marketing

Jika diantara kita dulunya ada yang berpikir kalau membuat artikel untuk content marketing itu mudah dan sangat gampang, karena tinggal menulis, lalu jadi dalam beberapa jam lalu di posting, bisa jadi content yang Anda buat tidak akan memberikan manfaat apa – apa.

Ingat untuk membuat sebuah content yang benar-benar baik dan untuk tujuan marketing tidak semudah yang kita bayangkan.

Di dalam artikel yang sebelumnya saya tulis, saya memberikan perumpamaan tentang sherly, masih ingat dengan cerita sherly yang ada di artikel sebelumnya? Jika lupa atau belum baca silahkan baca ulang di sini.

  1. Sherly mempunyai beberapa masalah
  2. Sherly mencoba mencari solusi di Internet dengan menggunakan mesin pencari Google
  3. Sherly menemukan konten yang Anda buat, membaca dan itu menjadi solusi permasalahan dia
  4. Sherly akhirnya membeli atau menggunakan Jasa Anda

Untuk bisa mencapai no 5, apakah bisa Anda melewati langsung ke no 5?

Tidak bisa…

Karena biasanya seseorang harus mengikuti dari no 1 untuk akhirnya mau membeli dari seseorang. Nah kita tidak bisa menjual sesuatu kalau kita tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang menjadi permasalahan yang di alami oleh sherly.

Nah dengan mengetahui hal dasar dan penting ini, kita akan membuat rencana pembuatan content marketing.

Kita harus mencari tahu dulu apa yang menjadi permasalahan Sherly. Setelah kita mengetahui apa saja yang menjadi permasalahan sherly barulah kita mencoba membuat sebuah konten yang benar-benar di bahas dari A-Z – Tuntas.

Sehingga orang-orang yang memiliki permasalahan seperti yang di alami oleh Sherly mau datang ke website yang Anda miliki.

Tetapi pembuatan konten kita tidak hanya akan sampai di situ saja…

Semua konten yang akan kita buat ini harus bisa menghubungkan antara konten di no 3 sampai ke konten yang di no 5. Sehingga setelah mereka mengunjungi konten yang sudah kita buat tadi, pada akhirnya kita bisa berharap mereka mau untuk membeli produk atau jasa yang kita tawarkan.

Kalau kita tidak mempunyai dan tidak membuat Strategi content marketing

  • Sherly pasti tidak akan menemukan blog atau website yang Anda buat
  • Sherly bisa jadi menemukan blog atau website yang Anda buat tetapi kahirnya tidak mau membeli

Kalau kita mempunyai dan membuat Strategi content marketing

  • Kita bisa membuat si Sherly untuk mau datang
  • Kita kemungkinan bisa berharap dan membuat Sherly mau membeli produk atau jasa kita

Perencanaa Strategi content marketing

Biasanya ada beberapa langkah dalam pembuatan strategi content marketing

  1. Membuat perencanaan konten
  2. Mulai membuat konten
  3. Mempromosikan konten

Sekarang ini hampir semua pemilik usaha mulai dari yang kecil sampai yang paling besar mulai sadar dan mulai membuat conten marketing sebagai ujung tombak, tetapi kebanyakan dari mereka biasanya hanya berfokus dalam di poin ke dua yaitu: membuat sebuah konten.

Mereka melupakan tahap perencanaan dari pembuatan sebuah konten dan promosi konten.

Nah sekarang siapkan buku dan alat tulis untuk mencatat hal apa saja yang penting karena kita akan mulai belajar bagaimana caranya membuat Strategi Content Marketing Untuk Mendatangkan Pengunjung dan Penjualan untuk bisnis yang Anda jalankan.

1# Pahami Tujuan dari Membuat sebuah konten

Bagi banyak orang yang hanya mementingkan mengeruk uang dari internet secepat mungkin, pasti banyak yang menganggap membuat sebuah konten itu berarti mendatangkan pengunjung atau visitor.

Sebenarnya tidak hanya itu.

Sebagai contoh Anda mempunyai sebuah website yang menawarkan jasa foto atau travel di Bali.

Pasti Anda tidak ingin memiliki sebuah website yang setiap pengunjungnya hanya datang untuk membaca konten website Anda kemudian setelah mereka selesai membaca apa yang ada di halaman website Anda mereka langsung pergi tidak ingin mencari tahu lebih banyak informasi lainnya yang ada di website Anda termasuk produk atau jasa yang Anda tawarkan kepada mereka.

Masih ingat dengan tujuan dari content marketing khan?

  1. Untuk mendatangkan para pengunjung
  2. Untuk membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan
  3. Mengajak pengunjung untuk membeli produk atau jasa Anda

Jika ada yang berpikir dengan membuat sebuah konten saja bisa menjangkau ketiga hal yang saya sebutkan di atas, maka Anda salah.

Konten yang untuk mendatangkan visitor berbeda dengan konten yang untuk menjual produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Untuk poin penjualan Anda harus sangat teliti dan berhati-hati saat membuat kontennya.

…banyak orang yang hanya mementingkan penjualan biasanya banyak sekali melakukan kesalah dalam pembuatan konten.

Misalnya saja website Anda isinya hanya dipenuhi dengan artikel yang mengajak untuk menjual atau membeli sesuatu dari Anda, hasilnya biasanya website – website yang seperti ini akan lebih buruk daripada website yang tidak memiliki konten sama sekali.

Bohong… kata Anda.

Mari kita umpamakan saya adalah pemilik website dari SUBMITClimb yang isinya semua artikel yang saya buat hanya untuk membeli dan membeli produk atau jasa yang saya tawarkan?

Apa yang akan Anda lakukan?

Saya yakin Anda pasti tidak jadi mau membeli barang dari saya kan?

Dulu sewaktu saya masih sekolah STM Grafika di Jakarta, saya sering ke blok M sama teman-teman yang tinggal di dekat rumah. Sewaktu mau mencari topi ada pedagang yang dari awal hingga akhir nyuruh beli barang mereka mulu, maksa lagi nyuruh belinya.

Enak kayak gitu?

Nyaman?

Saya sampai bilang, apaan sih nih orang, maksa, maksa…

Untung gak jadi ribut. Coba bayangin kalau sampai ribut, saya dan teman saya bisa di keroyok sama pedang yang ada di sana kali

Website kalau isinya hanya menawarkan barang mulu, sama seperti pedang yang di blok M yang maksa saya untuk membeli barang dia.

Yang akhirnya membuat orang risih dan tidak mau membeli barang dari dia.

2# Target Pasar

Mungkin akan ada yang berpikir…

…saya kan mau jualan barang, tapi kenapa di suruh bikin konten yang isinya bukan jualan sama sekali, kapan saya bisa dapat jualan kalau seperti itu?

Bagi banyak orang yang fokusnya hanya mendapatkan penjualan secepat dan sebanyak mungkin strategi ini mungkin tampak sangat tidak masuk akal.

Mari sama-sama kita belajar…

Coba ingat kembali kapan Anda menggunakan mesin pencari Google.

Biasanya apa yang Anda ketikkan di mesin pencari?

Saya akan bantu Anda, pasti sebuah informasi, atau sebuah panduan tertentu untuk membantu Anda menyelesaikan permasalahan yang sedang Anda alami, memang ada juga yang mungkin ingin membeli sesuatu.

Tetapi biasanya yang benar-benar berniat untuk membeli suatu barang itu sangat sedikit, biasanya di mulai dari ingin tahu tentang barang yang ingin di beli.

Kalaupun ada yang ingin membeli langsung itupun sangat sedikit sekali.

Di tahun ini, semua informasi sudah banyak dan mudah untuk ditemukan. Sebelum membeli suatu barang kita semua pasti akan mencari informasi sebanyak mungkin tentang produk atau jasa itu lewat internet, tujuannya supaya kita benar-benar mendapatkan barang dan jasa yang paling baik.

Jadi kalau Anda sudah tahu seperti ini maka sekarang mulai fokus untuk memanfaatkan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah mereka dengan membuat konten-konten yang bermutu.

Setelah mereka merasa aman dan nyaman dengan konten-konten yang kita buat, belakangan pasti mereka juga akan menggunakan produk atau jasa kita.

Bagaimana apakah cara ini sekarang menjadi masuk akal?

Maka tugas Anda sekarang adalah mulai memikirkan membuat konten-konten yang lengkap dan bisa menyelesaikan masalah orang-orang lain, tentunya konten yang kita buat yang harus berhubungan dengan produk atau jasa yang akan kita jual.

Bagaimana kita bisa tahu maslaah orang lain?

Mau tahu bagaimana caranya?

Caranya dengan buyer personas

Mungkin kita bingung dengan kata-kata ini, apaan sih ini?

Buyer persona adalah sesuatu yang menggambarkan kustomer kita berdasarkan hasil dari sebuah riset pasar dan data para kostomer Anda.

Jadi begini…

Misalnya Anda ingin menjual produk kecantikan, dan Anda ingin membuat konten-konten yang bermutu dan tepat sasaran untuk para calon pembeli Anda.

Maka untuk bisa tahu Anda perlu mengetahui siapa saja orang-orang yang mau dan biasa membeli produk kecantikan ini?

Berapa umurnya, perilaku kesehariannya seperti apa dan apa saja yang menjadi permasalahan mereka.

Kemudian dari semu data itu kita kumpulkan menjadi satu menjadi karakter, nah inilah yang dinamakan buyer personas.

Contoh data-data yang bisa dikumpulkan seperti:

  1. Pekerjaan Orang: Jabatannya dan deskripsi jabatannya
  2. Biodata Orang: Berapa umurnya, Penghasilan tiap bulan, Pendidikan dan juga keluarga
  3. Apa Hobi Mereka, Kegiatan sehari-hari, kesukaan, perilaku ber-internet
  4. Apa yang menjadi tujuan dan ambisi mereka, dan tantangannya
  5. Apa yang akan Anda lakukan untuk membantu orang-orang itu untuk mencapai tujuan mereka?

Memang untuk mencari tahu ke lima hal yang sudah saya sebutkan di atas sangat sulit sekali dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk orang-orang yang kurang sabar mungkin tidak akan pernah bisa berhasil.

Untuk mempermudah pekerjaan kita mengumpulkan data-data di atas saya sudah membuatkan tabel yang bisa digunakan untuk mencatat data-data yang kita butuhkan agar mempermudah pekerjaan kita dan kita juga tidak mudah lupa.

tabel data personas

Dengan penjelasan dan bantuan tabel di atas sekarang kita semua sama – sama tahu konten-konten seperti apa yang akan kita siapkan.

Anda bisa bayangkan sekarang, kalau Anda tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang orang-orang yang mau kita target. Konten-koten yang akan Anda buat bisa jadi ngawur dan asal buat saja bukan? Bahkan sama sekali tidak menarik lagi untuk di baca oleh orang lain terutama orang-orang yang mau kita target.

Makannya mulai sekarang sama – sama kita membuat buyer personas masing-masing.

3# Perencanaan dan Pengelompokan konten

Apa yang sudah Anda pelajari sampai di sini? Apakah Anda bisa menarik kesimpulan apa saja yang sudah kita pelajari?

Saya akan bantu:

 
  1. Kita sudah belajar rupanya ada beberapa tujuan dari pembuatan konten
  2. Dengan membuat satu konten saja kita tidak bisa untuk mengkover semua tujuan yang ingin di capai sekaligus.
  3. Bagaimana kita bisa membantu buyer personas

Mari kita kelompokkan semua itu menjadi satu, dan kira kira nanti konsepnya akan seperti ini:

Kalau kita berselancar di internet sering kali kita menemukan bermacam-macam konten. Tetapi dari semuanya itu bisa kita kelompokkan menjadi dua saja dan saya akan mengumpamakan keduanya menjadi makanan, makanan ringan dan makanan berat.

Makanan “ringan” mudah dan banyak di konsumsi oleh orang terutama oleh orang Indonesia.

Sdangkan makanan yang berat, biasanya isinya juga bagus dan lebih banyak manfaatnya, tetapi yang bisa mengkonsumsi makanan berat biasanya tidak semua orang, hanya orang-orang tertentu saja.

Konten bisa kita samakan seperti itu juga.

  1. Konten makanan ringan isinya juga ringan, mudah untuk di baca oleh semua orang bahkan kesempatan untuk menjadi viral lebih besar
  2. Konten makanan berat isinya biasanya lebih dalam dan mendetail, konten-konten seperti ini tidak bisa dinikmati oleh setiap orang.

Nah kita akan membuat strategi konten yang akan mengandung kedua makanan di atas.

Konten dengan makanan ringan akan kita tujukan untuk menarik sebanyak mungkin orang mau mendatangi website kita. konten-konten yang seperti ini akan membuat orang-orang tahu siapa Anda dan seperti apa website Anda.

Sedangkan konten yang mengandung makanan berat akan membuat banyak orang lebih yakin dan mempercayai siapa Anda dan kemampuan Anda.

Dari apa yang sudah saya pelajari dari membaca di beberapa website, kita bisa memisahkan konten menjadi 3 bagian

  1. Konten untuk memperkenalkan
  2. Konten untuk branding
  3. Konten untuk menarik penjualan

Nah mari kita akan memperjelas dengan menggunakan beberapa contoh:

…misalnya Anda mempunyai bisnis jasa travel di Bali:

  • Konten Perkenalan: Beberapa tempat wisata yang wajib Anda kunjungi di Bali
  • Konten Perkenalan: Pengalaman berlibur murah di Bali
  • Konten Branding: Mempersiapkan liburan ke bali
  • Konten Branding: menganggarkan budget berlibur di Bali
  • Konten Penjualan: Panduan menemukan paket sewa mobil murah di Bali

Setelah membaca apa yang saya tulis di atas apa yang bisa Anda pelajari dari masing – masing konten itu?

Kita bisa melihat perbedaan kalau konten untuk perkenalan lebih bisa untuk dinikmati oleh sebanyak mungkin orang, meskipun mereka pada saat membaca artikel belum ingin pergi berlibur ke bali.

Sedangkan kalau kita lihat konten yang di buat untuk branding jauh lebih fokus

Konten-konten branding yang kita buat biasanya akan dinikmati oleh orang-orang yang memang benar-benar ingin pergi berlibur ke pulau bali. Tetapi meskipun kita sudah bisa menjangkau orang-orang ini Anda masih belum bisa menjual kepada mereka.

Kenapa belum bisa, mungkin Anda bertanya seperti itu?

Karena konten branding ini akan membuat mereka tahu dan ingat kepada website kita. jadi fungsi utama konten branding baru sampai tahap itu saja.

Nanti saat mereka membutuhkan, orang itu akan mencari konten itu lagi.

Nah dari sana baru kita akan melakukan pengarahan ke penjualan yang isinya bisa berupa penawaran kepada orang itu untuk menggunakan jasa atau membeli dari kita atau menggunakan pelayanan jasa yang Anda tawarkan.

Jadi kalau Anda perhatikan dari ke tiga konten yang akan kita buat tidak bisa berdiri sendiri bukan?

Semuanya saling berkaitan antara konten yang satu dengan konten yang lainnya, apakah Anda bisa membayangkan sekarang kalau Anda melewatkan salah satu dari ke tiga konten yang akan kita buat itu?

Bisa jadi website Anda tidak ada pengunjung dan tidak ada penjualan.

4# Pelajari lebih dalam Strategi pembuatan konten untuk marketing

Sekarang Anda sudah banyak belajar dari apa yang sudah saya tulis di dalam website ini, Anda juga sudah belajar dan melewati proses merencanakan pembuatan konten.

Sekarang saatnya untuk menerapkan apa yang sudah Anda pelajari.

Anda sekarang mungkin sudah banyak mengumpulkan ide dan siap untuk membuat konten berdasarkan targetnya.

Dari sekian banyak konten ide yang Anda kumpulkan mungkin Anda bingung, yang mana yang harus Anda mulai tulis lebih dahulu?

Banyak orang menganggap mudah membuat sebuah konten, tetapi pada kenyataannya tidak semudah yang mereka bayangkan, dari apa yang saya sudah uraikan di sini Anda sudah bisa melihat bahwa tidak semudah yang Anda bayangkan sebelumnya…

Penulisan konten bisa menjadi terhenti jika Anda tidak memiliki pengetahuan dan uang yang Anda miliki terbatas, kalau uang Anda banyak pasti tidak akan ada batasannya.

Karena Anda dan saya memiliki keterbatasan maka kita perlu memperhatikan beberapa panduan ini:

SEGITIGA BUYER PERSONAS

Perhatikan gambar yang saya buat di atas…

…kalau dilihat dari situ untuk pembuatan konten mempunyai tingkatan yang berbeda-beda, konten untuk perkenalan mempunyai tingkat kesulitan yang sangat rendah bukan? Sedangkan kalau Anda lihat di gambar untuk konten yang memiliki tingkat kesulitan yang bisa dikatakan tinggi adalah konten untuk penjualan.

Karena dari tingkatan – tingkatan itu maka jumlah konten yang di buat juga sangat berbeda.

Seperti yang sudah kita baca dan pelajari bersama di atas, sudah semestinya konten untuk perkenalan dan konten perkenalan jumlah pembuatannya harusnya lebih banyak banyak ketimbang konten untuk penjualan.

Yang perlu diperhatikan saat membuat konten untuk branding dan penjualan kualitas tulisannya harus sangat bagus karena ini yang akan menentukan orang mau membeli dan menggunakan jasa Anda atau tidak.

Dan konten untuk perkenalan juga harus di buat supaya banyak orang tahu website Anda.

Dan tidak hanya itu saja…

…Anda dan saya pasti sangat ingin orang-orang yang mengunjungi website Anda pasti menginginkan orang-orang yang mengunjungi ini nantinya bisa membeli meskipun itu secara langsung maupun secara tidak langsung.

Jadi, konten untuk perkenalan dibuatnya itu seperti yang akan saya contohkan di bawah ini:

Di dalam konten perkenalan yang Anda buat sebisa mungkin tempatkan link yang mengarah ke konten branding, tetapi jangan langsung menuju konten penjualan, jadi alurnya itu arahkan link ke konten branding, lalu di konten branding ada link yang mengarahkan mereka menuju ke konten penjualan.

Jadi dari situ orang-orang ini akan tahu bahwa Anda mempunyai sesuatu yang sangat penting untuk mereka.

Tipe konten bukan hanya artikel

Mungkin Anda berpikir sewaktu saya berbicara mengenai konten pasti yang saya maksud adalah artikel saja bukan?

Artikel adalah salah satu dari konten, dan perlu Anda tahu konten yang harus di buat itu bukan hanya artikel saja, tetapi ada banyak jenis konten:

  • eBook
  • Tool (App/Software)
  • Template
  • Analisa (Study kasus)
  • Lembar kerja (Action list)
  • Infografis
  • Presentasi dalam bentuk Slide
  • Video
  • Webinar
  • Artikel di website
  • Postingan di sosial media

Semua yang saya sebutkan di list itu bisa dinamakan konten dan bisa kita gunakan, tetapi kebanyakan orang menggunakan konten untuk perkenalan itu berupa artikel, video dan juga sosial media.

Bukan karena konten yang lain tidak bagus, itu di sebabkan konten lain membutuhkan waktu untuk pembuatannya, tetapi jika Anda bisa menggunakan semua konten itu maka hasilnya akan sangat efektif.

Artikel tambahan untuk pembuatan konten

Saya merasa artikel yang saya bahas tentang Strategi Content Marketing Untuk Mendatangkan Pengunjung dan Penjualan ini sudah sangat panjang sekali, semoga Anda tidak bosa untuk membaca panduan yang saya buat ini. Mengingat materi pembuatan konten adalah sangat panjang dan memang memiliki bidangnya sendiri, kemungkinan saya tidak akan membahas hal itu di dalam artikel ini. Saya akan membaginya ke dalam beberapa artikel lain yang saya buat di pembahasan yang ada di bawah ini:

Cara Mencari Tema Konten – ini adalah pembahasan tentang bagaimana kita bisa membuat dan menemukan konten yang peminatnya cukup banyak

Pelajaran Tentang SEO – Mempunyai website membutuhkan optimasi, supaya mendapatkan peringkat di halaman mesin pencari Googgle.

Cara Memilih dan Membuat Judul Konten – Sebuah artikel yang di buat harus mempunyai sebuah judul yang bagus dan yang mampu menarik perhatian pembaca

Metode KTP – panduan meniru pembuatan konten dari orang lain, ingat ini bukan copy paste.

Membuat Konten Menjadi Populer – panduan ini akan membantu Anda bagaimana konten yang di buat bisa menjadi populer di dunia internet

5# Pendistibusian Konten

Banyak sekali dari antara kita yang mempunyai pemikiran Strategi conten marketing mungkin sudah selesai sampai di nomor 4 saja, sebetulnya itu belum selesai.

Mungkin kalau tahun 2008 kita masih bisa seperti itu, tetapi sekarang ini di mana internet sudah sangat berkembang dan merubah pola pikir banyak orang tentu akan semakin sulit bagi kita untuk bersaing.

Oleh karena itu maka kita butuh pendistribusian konten yang kita buat.

[tweet] tanpa melakukan promosi, konten kita yang bagus tidak akan pernah populer.

Ini adalah beberapa tahap untuk melakukan promosi konten (distribusi konten)

  1. Sudah pasti Anda harus sudah mempunyai konten yang isinya sangat bagus, detail dan membahas sampai tuntas, jika Anda mempromosikan sebuah konten yang isinya tidak bagus ini bisa berakibat buruk sama reputasi Anda.
  2. Install Google Analytics (ini gratis) atau StatCounter (Gratis & berbayar) di website Anda
  3. Buat form untuk menjaring email dengan melakukan Email list building
  4. Belajar caranya promosi konten yang baik dan benar.

6# Melakukan Pengukuran dan Menganalisa Hasil Kerja Anda

Langkah yang paling akhir yang mungkin bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan pengecekan performa hasil kerja Anda.

Apa saja yang akan kit cek dan bagaimana cara memperbaiki performa yang kurang baik.

Segala sesuatu yang kita lakukan di dalam melakukan pemasaran harus terukur, termasuk pemasaran untuk konten yang kita buat.

Jadi buat Anda yang belum pernah menginstal alat ukur di website Anda segeralah lakukan penginstalan

Seperti yang sudah saya tulis dan sebutkan di atas yang paling mudah dan juga gratis Anda bisa menggunakan aplikasi yang di sediakan oleh Google, Yaitu Google Analytics.

Yang di ukur untuk keberhasilan konten pengenalan adalah:

  1. Jumlah pengunjung
  2. Jumlah share ke sosial media
  3. Jumlah backlink

Yang di ukur untuk keberhasilan konten branding adalah

  1. Jumlah subscriber
  2. Tingkat konversi konsumen
  3. Jumlah follower di akun sosial media

Yang di ukur untuk keberhasilan konten penjualan adalah

  1. CTR yang menuju halaman penjualan
  2. Jumlah pendapatan
  3. Tingkat konversi dari penjualan
  4. ROI, ini bisa di lihat dari perbandingan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan konten dengan yang masuk dari hasil pembuatan konten.

Jadi itu adalah beberapa contoh yang bisa Anda lakukan di bagian pengukuran, dan dengan menggunakan Google Analytics semua bisa Anda ketahui.

Tanpa adanya hal ini Anda seperti orang yang buta. Memang dalam kasus tertentu saya sama sekali tidak begitu memperhatikan jumlah backlink, jumlah visitor dan pengukuran lain untuk bisnis AdSense yang saya jalankan. Dalam bisnis Adsense saya hanya mengecek email dan akun Adsense saya pada saat gajian saja. Jika gajinya masuk mau besar mau kecil ya udah saya bersukur saja. Itu untuk bisnis AdSense saya, tetapi untuk bisnis penjualan saya harus menggunakan Google Analytics.

Jadi sampai di sini saja pembahasan saya tentang Strategi Content Marketing Untuk Mendatangkan Pengunjung dan Penjualan. Sekarang mari kita mulai praktek dengan memulainya dari menyusun buyer personas.

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back To Top