skip to Main Content
JANGAN LUPA LIKE - COMMENT - SHARE & SUBSCRIBE >>
Rate Card - Cara Membuat Rate Card Influencer

Rate Card – Cara Membuat Rate Card Influencer

Sebagai pemilik bisnis, Anda pasti harus memasang iklan atau melakukan promosi baik itu di media TV, Radio, koran dan platform digital. Memasang iklan jaman dulu bisa sangat mahal sekali. Tapi sejak adanya kemajuan jaman dan teknologi, iklan platform digital menjadi semakin mudah dan mulai banyak diminati oleh banyak orang. Harganya juga tidak semahal iklan-iklan jaman dulu yang bisa menghabiskan sampai ratusan juta.

Sebelum memasang iklan, sebagai pemilik bisnis Anda harus mencari tahu berapa sih tarif atau rate crad pemilik website atau influencer di media sosial di mana produk Anda akan di iklankan.

Apa Sih Rate Card itu?

Dari halaman website wikipedia kami mendapati rate card adalah istilah yang digunakan secara umum dalam dunia periklanan dan pemasaran atau marketing. Rate Card atau dalam bahasa Indonesia adalah daftar tarif biaya iklan yang sudah ditentukan oleh sebuah perusahaan periklanan baik yang cetak maupun yang digital atau elektronik.

Rate card ini akan membantu si pengiklan dan juga perusahaan iklan mengetahui patokan harga iklan yang akan di pasang.

Seiring dengan adanya perkembangan waktu dan jaman. Rate card bukan dibuat untuk jasa iklan konvensional saja, tapi mulai digunakan untuk jasa dan tarif yang lainnya.

Sebagai content creator atau influencer, Anda harus membuat dan menentukan rate card Anda sendiri. Tapi dari pengalaman saya secara pribadi, membuat dan menentukan rate card itu sebenarnya tidak ada rumus yang pasti. Semua berdasarkan Anda. Tapi kita, bisa juga menggunakan patokan harga yang juga digunakan oleh influencer lainnya. Selain itu, jika Anda adalah seorang influencer maka Anda juga wajib menampilkan demografi, enggagement rate, kebijakan, pilihan paket posting sampai hasil contoh campaign yang pernah Anda jalankan sebagai finfluencer dengan brand sebelumnya yang pernah bekerjasama dengan Anda selain harga ya.

Siapa Saja Yang Membuat dan Membutuhkan Rate Card?

Meskipun topik yang saya bahas ini secara khusus untuk para influencer dan content creator, tapi rate card juga perlu bagi mereka yang bekerja di dunia kreatid, freelancer dan bidang lainnya dan contoh yang rate card yng dibuat juga pasti akan berbeda-beda sesuai dengan bidang mereka.

Sebagai contoh saya sendiri. Saya tidak bekerja di perusahaan manapun, saya bisa mengedit video sederhana, saya bisa membuat desain sederhana, membuat desain web sederhana dan lain sebagainya. Karena saya tidak bekerja dengan perusahaan manapun maka saya sendiri yang akan menentukan gaji saya ketika saya bekerja dengan orang lain.

Jadi bisa saya ulangi lagi, rate card ini akan membantu sebuah brand mengetahui tarif seorang influencer. Rate card juga bisa membantu kedua belah pihak (influencer dan pemilik usaha). Dari sisi seorang influencer, Anda bisa mengetahui perusahaan mana yang memang ingin serius bekerja sama dan setuju dengan tarif yang sudah Anda buat.

Bagaimana Cara Membuat Rate Card Influencer dan Menentukan Harganya?

Ingat ya, biasanya tarif influencer yang satu dengan influencer yang lainnya bisa jadi mempunyai daftar harga yang berbeda-beda ya untuk tiap pekerjaannya.

Secara umum, tarif seseorang bisa jadi mahal karena dia sudah terkenal dan mempunyai follower yang jumlahnya banyak.

Tapi patokan banyak follower juga tidak selalu menghasilkan penjualan. Ini sudah banyak dibutikan oleh pengiklan, bergantung produk dan pelayanan yang diberikan oleh si pemilik produk dan faktor lainnya juga.

Jadi untuk bisa membuat dan menentukan rate card untuk influencer dan content creator memang kadang susah-susah gampang

  • Tidak ada rumus yang pasti
  • Tidak ada patokan dasar pasti untuk hal ini

Karena beberapa hal itu, saya berencana untuk membuat sebuah contoh tapi contoh ini jangan di jadikan sebagai patokan yang harus Anda tiru. Saya memberikan contoh hanya untuk pemahaman dasar dan inspirasi Anda dan juga memberitahu apa yang biasanya menjadi harapan customer, orang yang sedang membutuhkan jasa seorang influencer ataupun endorsement.

Customer yang akan menggunakan jasa seorang influencer atau content creator bisa beragam:

  • Brand
  • Startup
  • UMKM
  • Agency
  • Online Shop
  • dll

biasanya para pengiklan saat ingin menggunakan jasa influencer atau content creator mempunyai keinginan yang berbeda-beda, tapi ada yang sama, mereka ingin mempromosikan produk atau jasa mereka.

  • Ada pengiklan yang ingin membangun awarness
  • Ada pengiklan yang ingin mengedukasi konsumen
  • Ada pengiklan yang ingin menjual dan meningkatkan penjualan
  • Dan segudang keinginan lainnya

Kesamaan mereka semua adalah mereka ingin beriklan untuk produk atau jasa mereka.

Apa saja yang akan menjadi pertanyaan dalam hati mereka?

  • Kira-kira berapa banyak orang yang akan melihat iklan yang akan saya pasang
  • Apakah orang-orang yang melihat iklan akan sesuai dengan orang-orang yang saya target
  • Apakah iklan ini akan efektif dengan biaya yang saya keluarkan? (Return on advertising spend)
  • Berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk menyampaikan 1 pesan yang tertarget? (Biaya per kepala atau cost per reach)

Cost per Action (CPA)

Biaya untuk mereka yang paling mendekati dan cocok adalah Cost per Action (CPA), di sini nanti si pengiklan hanya akan membayar biaya iklan jika target konsumen melakukan “action” seperti mengisi form, membeli, mendownload atau melakukan hal yang kita inginkan. Tapi memang tidak semua iklan bisa kita tembak dengan cara cost per action. Ada juga pengiklan yang punya toko fisik jika beriklan dengan cara ini kemungkinan ada konsumen yang membeli di toko fisik setelah melihat iklan online.

Makannya bagi beberapa influencer penawaran-penawaran campaign dengan cara menggunakan konsep cost per action biasanya kurang begitu diminati, karena mereka tidak tahu berapa pendapatan yang akan mereka dapatkan nantinya. Bisa jadi si content creator atau influencer ini sudah melakukan promosi yang bagus dan menarik tapi tidak ada action dari konsumen karena dari sisi produk kurang menarik.

Cost per View (CPV)

Model iklan lain yang juga banyak digunakan adalah cost per view. Nah, model iklan seperti ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk Anda membuat rate card Anda.

Untuk platform seperti Blog, YouTube dan juga Twitter, kita bisa mencaritahu berapa sih, rata-rata view yang kita dapatkan dari setiap postingan kita.

Dari view yang kita dapatkan ini bisa kita gunakan untuk membuat rate card yang masuk akal dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Berapa Cost Per View yang Masuk Akal?

Biaya yang saya sampaikan ini mungkin bisa saja berubah dari waktu ke waktu. Anda bisa menggunakan biaya perview untuk pengiklan mulai dari Rp.100 s/d Rp.1000.

Mungkin angka ini bisa menjadi sebuah acuan bagi Anda untuk menentukan berapa biaya yang akan dikenakan untuk pengiklan di dalam Rate Card yang kita buat.

Jika Anda seorang blogger, coba cek berapa sih rata-rata orang membaca satu artikel yang kita posting.

Kalau 1 artikel yang Anda posting rata-rata di baca oleh 1000 orang, maka Anda bisa menentukan satu artikel di blog Anda seharga Rp.100.000 s/d Rp.1.000.000.

Ingat ya, meskipun ada patokan seperti ini bukan berarti Anda harus mengikuti dan membuat seperti itu. Anda di bebaskan mau kasih harga berapa karena Anda yang punya blog. Saya biasanya tidak menggunakan patokan itu, suka – suka saya, kalau mereka mau sukur tidak mau ya saya cari orang lain yang mau pasang iklan di tempat saya.

Mengapa suka-suka saya?

Karena ada beberapa pertimbangan yang bisa kita bandingkan dengan influencer lainnya misalnya saja

  1. Unik – Apakah orang lain mempunyai konten yang sama dengan kita atau tidak? Atau apakah mereka memiliki konten dan personality seperti kita? Jika jawabannya tidak maka sah-sah saja kalau harga kita jauh lebih tinggi dari influencer yang lainnya.
  2. Niche – Apakah niche atau target pasar kita spesifik dan tidak banyak di miliki oleh content creator atau influencer yang lainnya? Jika jawabannya iya maka sangat wajar sekali kalau CPV yang kita tawarkan lebih tinggi dari kebanyakan orang.
  3. Personal brand Value – Yang satu ini mungkin bisa menjadi pertimbangan yang baik. Apakah personal brand value Anda cukup punya nilai? Contohnya akun anonim dengan akun personal dari orang yang jelas pasti akan lebih besar membawa pengaruh dari akun orang yang jelas bukan?

Jadi, itu adalah beberapa pertimbangan yang bisa kita lakukan untuk membuat rate card kita sendiri. Awal-awal memang kita akan bingung dan tidak terlihat begitu profesional, tidak usah malu itu adalah bagian dari proses belajar. Seraya waktu berjalan kita akan terus memperbaiki diri dan menjadi yang lebih baik.

Contoh Rate Card Dasar Influencer di Instagram

Untuk bekerjasama dengan influencer atau endorse sebaiknya memilih influencer yang mempunyai folower minimal 1.000 followers. Ini adalah tingkat pertama untuk pemula, Nano Influencer. Itu adalah syarat umum yang biasanya menjadi patokan orang-orang.

 

Tapi kalau saya sendiri jika sebagai pemilik bisnis, kita tidak perlu menggunakan patokan seperti itu. Dengan jumlah follower yang lebih sedikit juga tidak masalah, asalkan banyak influencer (personal account) yang kita gunakan. Hasilnya juga jauh lebih bagus dan baik.

Nah, biasanya perkiraan dasar biaya yang di dapat untuk masing-masing influencer adalah:

  • Nano Influencer, jumlah followers lebih dari 1.000 folowers. Rate card mulai dari Rp.350.000
  • Micro Influencer, jumlah followers lebih dari 10.000 follower. Rate card mulai dari Rp.600.000
  • Macro Influencer, jumlah follower lebih dari 100.000 followers. Rate card mulai dari Rp.6.000.000
  • Mega Influencer, jumlah followe lebih dari 1.000.000 follower. Rate card mulai dari Rp.12.000.000

Contoh Rate Card Dasar Influencer di YouTube

  • Nano Influenceer, Rate card biasanya di mulai dari Rp.300.000
  • Micro Influencer, Rate card biasanya di mulai dari Rp.500.000
  • Macro Influencer, Rate card biasanya di mulai dari Rp.2.000.000 – Rp.5.000.000
  • Mega Influencer, Rate card biasanya berkisar Rp.6.000.000 ke atas

Contoh Rate Card Dasar Influencer di TikTok

  • Nano Influencer, Rate Card biasanya berkisar dari Rp.100.000
  • Nano Influencer, Rate Card biasanya berkisar dari Rp.200.000
  • Macro Influencer, Rate Card biasanya berkisar dari Rp.500.000 – 2.000.000
  • Mega Influencer, Rate Card biasanya mulai dari Rp.5.000.000 ke atas

Contoh Rate Card Dasar Influencer di Facebook

  • Nano Influencer, Rate Card biasanya berkisar dari Rp.200.000
  • Nano Influencer, Rate Card biasanya berkisar dari Rp.300.000
  • Macro Influencer, Rate Card biasanya berkisar dari Rp.500.000 – 2.000.000
  • Mega Influencer, Rate Card biasanya mulai dari Rp.5.000.000 – 10.000.000 ke atas

Contoh Rate Card Dasar Influencer di Blog (Blogger)

  • Tulisan disiapkan: Rp.300.000
  • Tulisan di tulis pemilik blog: Rp.1.000.000
  • Traffic harian 5.000 – 50.000 Rp.500.000 – 1.000.000
  • Traffic 50.000 – 200.000 Rp.1.000.000 – 10.000.000
  • Traffic blog lebih dari 500.000 Rp.15.000.000

Faktor Apa Saja yang Menentukan Rate Card Seorang Influencer?

Sekali lagi saya ingin mengingatkan Anda. Isi dari masing-masing rate card tidak harus mengikuti patokan dasar yang banyak digunakan oleh orang-orang seperti contoh di atas. Tarif masing-masing bisa di buat berdasarkan harga sendiri atau bisa juga berdasarkan pertumbuhan dari audiens mereka.

Kebanyakan selebgram biasanya mematok harga mereka sendiri, tidak mengikuti patokan perkiraan yang banyak digunakan orang. Selain itu, harga juga bisa mengikuti berdasarkan pertumbuhan followers, engagement, reach dan juga scope of work. Nah, kalau Anda mau mengetahui apa saja yang mempengaruhi Rate card secara lebih detail, berikut ini ada sedikit penjelasan dari saya.

Berdasarkan Pertumbuhan follower

Seorang Influencer yang serius dan hanya mempunyai satu atau beberapa akun saja biasanya akan selalu mempunyai pertambahan followers baru. Dan mereka biasanya mengawali dari nol follower sampai mencapai tahap pertama yaitu Nano Influencer.

Memang, saat ini untuk menjadi seorang influencer tidak harus mengawali dari nol follower ya, karena sudah banyak akun – akun yang jumlah followernya banyak bisa di beli. Jujur kalau saya secara pribadi lebih suka mengawalinya dari nol meskipun harus berdarah-darah ya.

Karena pertumbuhan followers bisa jadi harga yang mereka patok akan berubah seiring dengan bertambah jumlah follower mereka.

Berdasarkan Engagement dan Reach

Ini adalah data yang menurut saya paling penting jika Anda ingin membuat Rate card. Dua metrik ini biasanya yang menjadi pertimbangan seseorang mau menggunakan jasa seorang influencer. Data ini di dapat dari interaksi yang ada di akun selebgram. Untuk mengetahui data ini Anda harus masuk ke menu insight. Fitur ini ada dalam business profile di Instagram.

Berdasarkan scope of Work

Faktor penentu sebuah Rate card bisa mahal adalah scope of work. Biasanya campaign yang di buat adalah satu kali campaign SOW adalah 1 x Instagram feed dan 1x Instagram stories. Kalau misalnya Anda ingin menambah SOW, maka harganya juga akan bertambah ya sesuai dengan pekerjaan yang di minta atau yang di tambahkan.

Bagaimana Cara Mengetahui Rate Card Seorang Influencer?

Untuk bisa mengetahui berapa sih harga setiap influencer itu? Cara yang paling baik dan tepat adalah dengan menanyakan secara langsung ke mereka. Tapi sebelum benar-benar menggunakan jasa mereka pastikan kamu menentukan terlebih dahulu influencer yang sesuai dengan usaha Anda.

Tidak boleh menggunakan sembarangan Influencer, kecuali kalau tujuan Anda adalah cuma ingin memberitahu tahu tentang keberadaan produk Anda kepada mereka maka tidak perlu sampai melakukan riset yang mendalam.

Percayalah, untuk menentukan Influencer mana yang cocok dan bisa menghasilkan hasil yang maksimal pasti tidak mudah. Bersabarlah saat mulai memilih salah satu dari mereka. Seperti yang sudah kita bahas bersama seorang Influencer terbagi menjadi beberapa bagian

  • Nano
  • Micro
  • Macro dan
  • Mega

1. Kontak Meraka atau Manager Mereka

Tidak semua influencer mempunyai manager ya, biasanya influencer mega dan macro mempunyai manager untuk mengatur pekerjaan mereka. Jadi kalau Anda mau bekerjasama dengan mereka hubungi Manager mereka atau kontak mereka secara langsung satu persatu. Ingat ya, yang DM mereka banyak banget jadi pastikan bersabar dan jangan lelah untuk mengirim pesan beberapa kali ke mereka untuk menanyakan rate card mereka. Sangat tidak mudah untuk mendapatkan nomor pribadi mereka atau nomor manager mereka khususnya kalau ini pertama kalinya Anda bekerja sama dengan mereka.

2. Menggunakan Influencer Marketing Manager Platform

Memang saya akui sangat sulit dan melelahkan untuk mencari tahu siapa saja orang-orang yang cocok dan mengetahui rate card mereka. Sukurnya sekarang ini sudah banyak platform untuk tempat berkumpulnya Influencer Marketing secara online.

Dengan menggunakan bantuan platform influencer marketing, Anda bisa dengan mudah mendapatkan data-data penting seperti followers, engagement dan reach.

Ada banyak platform Influencer Marketing, beberapa diantaranya yang paling populer adalah:

  • Lemon
  • Partipost
  • SocialBuzz
  • PopStar
  • Socomy

Paltform ini jauh mempercepat dan mempermudah Anda dalam bekerja dan menemukan Influencer yang cocok. Secara lengkap platform ini akan mempermudah dan mempercepat kerja antara Anda sebagai content creator dan perusahaan yang ingin bekerjasama dengan Anda.

Mungkin itu saja yang bisa saya bagikan hari ini tentang Rate Card, cara membuat dan mengetahui rate card influencer.

Semoga apa yang saya bagikan ini bisa membantu dan memberikan manfaat buat Anda semua.

Di SUBMITCLimb, Anda bisa mempromosikan produk Anda berupa artikel, video di YouTube atau postingan di Instagram SUBMITClimb ataupun di Instagram pribadi saya. Memang followernya masih sangat sedikit sekali tapi satu kelebihan dari kami adalah orang-orang yang ada di akun saya ini adalah orang sungguhan dan kebanyakan adalah teman-teman yang sudah mengenal saya. Bukankan orang-orang seperti ini jauh memungkinkan bagi produk Anda di kenal dan di beli oleh mereka?

Jadi tunggu apa lagi? Yuk promosikan produk dan jasamu di SUBMITCLimb sekarang juga!

Jika Anda suka dengan artikel dan juga video tutorial yang kami buat ini, Bantu kami untuk share artikel dengan judul Rate Card – Cara Membuat Rate Card Influencer ini, jangan lupa subscribe channel YouTube SUBMITClimb untuk mendapatkan video lanjutan dan juga video tutorial lain yang mungkin berguna dan bermanfaat untuk Anda. Anda juga bisa menemukan tutorial dan beberapa panduan yang hanya kami share di akun sosial media kami seperti di Facebook, Facebook Group, Twitter dan Instagram SUBMITCLimb.

Artikel yang menarik lainnya:

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back To Top