skip to Main Content
JANGAN LUPA LIKE - COMMENT - SHARE & SUBSCRIBE >>

Apakah Berita di Media Internet Bisa diPercaya

Dewasa ini kita dihadapkan dengan begitu banyak berita, baik itu melalui media sosial seperti Facebook, Twitter dan juga melalui website, bahkan media televisi juga bisa menjadi sumber berita baru bagi banyak orang setiap harinya. Pertanyaannya adalah Apakah Berita di Media Internet Bisa dipercaya? Banyak orang yang ragu akan berita yang mereka baca dan dengar setiap harinya. Mengapa bisa demikian? Karena di jaman yang serba canggih ini kita bisa mendapatkan informasi dengan begitu mudahnya. Internet telah mengubah pola pikir dan cara hidup orang.

Menurut laporan berita sepanjang tahun 2014 ada begitu banyak postingan berita hoax yang menyebar secara viral di Facebook dan juga Situs-situs yang ada di Internet. (Kebanyakan website berita yang ada ini dikelola secara perorangan). Kebanyakan berita hoax yang di sebar ditujukan kepada orang-orang yang tergila-gila menggunakan social media dan juga internet. Anehnya mereka ini dengan senang hati tanpa dipikir-pikir lagi langsung saja menshare berita yang mereka baca atau gambar yang mereka lihat yang akhirnya mereka digiring ke website atau situs-situs palsu. Ada yang suka mengomentari berita hoax di facebook bahkan ada yang sampai sindir menyindir gara-gara membaca berita hoax, Berdasarkan pengamatan saya banyak situs-situs palsu itu menyajikan berita hoax yang mereka pelintir sedemikian rupa guna menarik perhatian pembacanya supaya mereka bisa meraup keuntungan semata. Ada yang meraup uang dari program mendapatkan uang dari internet seperti Google Adsense, Affiliate Program, Youtube Adsense  dan masih banyak sebagainya.

Jasmine Tridevil @ Twitter/JasmineTridevil

Dunia maya sedang dibombardir dengan berita-berita hoax untuk tujuan yang berbeda-beda, ada yang untuk mendapatkan uang dari internet, menipu dan menyebar kebencian. Contohnya saja di negeri kita, ada berita yang dipotong dan dipelintir sedemikian rupa guna untuk mencapai tujuan pribadi dan kelompok tertentu. Di negeri lain Anda mungkin pernah mendengar ada berita tentang wanita yang memiliki payudara tiga. Orang yang membaca judul seperti itu akan tertarik untuk mengklik dan mengunjungi situs yang memuat berita itu. Jika orang yang membaca berita itu adalah orang yang baru kaget internet dan suka dengan pendirian pokoknya dari dulu begini bisa jadi dia akan terpengaruh dan memakan mentah-mentah berita yang dibacanya itu. Anda tahu fakta tentang berita wanita yang memiliki payudara tiga ini? Silahkan baca Artikelnya di sini: http://www.snopes.com/photos/bodymods/jasminetridevil.asp

Anda tahu apa yang mereka dapatkan dari menyebar berita-berita hoax atau cerita palsu yang seolah-olah itu benar dan nyata? Yang pertama beberapa dari mereka ada yang mendapatkan uang ribuan dolar dari berita itu yang lainnya mereka mencapai apa yang mereka inginkan, ini bisa menghasut, mencari pendukung dan menyebar fitnah.

Contoh berita hoax tidak lama ini terjadi pada event pemilihan Presiden Amerika Serikat (donald trump), tersebar kabar katanya ada beberapa Orang yang bisa menghasilkan miliaran dolar dengan menjual berita hoax (berita Tidak benar) Salah satu dari mereka adalah seorang bocah yang masih cukup muda yang berusia 16 tahun, pada event pemilihan presiden itu ia mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp.2,1 miliar dari hasil menjual berita hoax yang ia buat. Belakangan kisahnya akhirnya bisa terbongkar juga.

Sebenarnya tentang kabar adanya berita hoax sudah tidak asing dan baru lagi bagi kita semua tetapi yang menjadi dan membuat kita miris adalah banyak Orang masih dengan begitu mudah memakan dan menelan mentah-mentah berita hoax yang mereka dengar, baca, mereka lihat di Youtube dan media lainnya.

Melihat situasi dan kecenderungan ini ada beberapa Orang, kelompok dan juga Organisasi tertentu memanfaatkannya dengan tujuan yang beragam pula salah satunya yang paling banyak adalah untuk mendapatkan uang. Remaja yang berusia 16 tahun yang kami sebutkan di atas yang berasal dari kota Veles di negara Macedonia berhasil meraup keuntungan sebesar Rp.2,1 miliar hanya dari membuat berita hoax yang ia buat sekaligus menyebarkannya. Ia juga mengaku bahwa berita yang dibuat dan juga menyebarkan berita palsu dikoordinis secara profesional melalui situs besar yang ada. Ia bahkan berani menyebutkan nama situs Total News sebagai gudangnya berita-berita yang tidak benar bersama-sama dengan para penulis lain. Sewaktu ditanyai oleh awak media channel 4 pemuda kecil itu mengaku tujuan ia hanya untuk mendapatkan Uang. Dan itu tidak dia saja, ada banyak remaja yang lain juga melakukan hal yang sama.

Pemuda ini juga memberitahu Ia mau melakukan hal itu karena dia bisa membunuh rasa bosannya dirumah. Mengenai masalah uang yang ia dapat ia hanya mengaku ia hanya mendapat uang insentif dari media tempat ia bekerja. Sisa uang lain yang ia dapatkan ia mengaku tidak mengetahuinya dari mana asalnya.

 

Kita bisa melihat banyak Orang sekarang ini menjadi ragu akan kebenaran dari berita yang mereka dapatkan baik itu dari yang mereka baca, dengar dan lihat. Hasil sebuah jejak pendapat oleh lembaga Gallup di Amerika serikat pada tahun 2012 tentang isi berita yang ada di TV, koran dan juga Radio. Mereka yang di tanya jawabannya tidak yakin bahkan tidak yakin sama sekali. Maka timbul pertanyaan, Apakah keraguan orang-orang ini beralasan?

Kebanyakan situs – situs yang ada di internet dikelola oleh perorangan dan juga kelompok tertentu, tetapi sekarang ini banyak yang dimiliki oleh perorangan. Kita semua tahu ada banyak sekali wartawan dan juga Organisasi yang awalnya bersumpah dan berkomitmen untuk menyampaikan berita yang penting dengan sangat akurat. Lalu kenapa belakangan mereka bisa membuat informasi itu menjadi kurang Andal lagi? Perhatikan hal ini:

 
  • BOS MEDIA. Beberapa media yang ada dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan berpengaruh yang sengaja dibangun untuk tujuan yang mereka rencanakan. Karena dengan menguasai media mereka bisa menentukan topik berita apa yang akan mereka angkat, mulai dari cara penyampaian dan seberapa besar berita itu akan disampaikan. Semua perusahaan ini biasanya mencari keuntungan dan tujuan tertentu (bisa politik, Agama dan lain sebagainya)
  • PEMERINTAHAN. Banyak berita di media yang seringkali berhubungan dengan politisi dan juga pemerintahan. Seringkali kalangan pemerintah berupaya untuk meyakinkan banyak orang untuk mendukung seorang pejabat tertentu. Karena hampir semua media yang ada membutuhkan sebuah berita maka tak jarang banyak para penulis dan juga pemerintah yang sering bekerjasama.
  • IKLAN. Di semua media membutuhkan yang namanya uang untuk bisa terus beroperasi. Sumber utama pemasukan mereka adalah melalui iklan. Di Amerika Serikat industri majalah katanya mendapatkan 50 sampai 60 persen pemasukan mereka dari iklan. Surat kabar 80 persen, stasiun radio dan juga televisi bisa mencapai 100 persen. Banyak para pengiklan yang tidak mau mensponsori program program yang bisa membawa dampak buruk bagi produk yang sedang dia pasarkan, jadi jika mereka tidak suka dengan suatu liputan tertentu mereka akan pindah ke media lain.
  • PENIPUAN. Anda tahu berita tentang pegawai pajak yang korupsi di Indonesia? Hakim yang bisa di suap? Dan masih banyak lainnya. Bicara soal penulis dan wartawan, tidak semua penulis dan wartawan jujur. Banyak sekali yang suka membuat dan mengarang-ngarang cerita. Sebagai contoh ada wartawan jepang yang sangat ingin sekali meliput tentang perusakan koral oleh para penyelam di daerah Okinawa. Karena si wartawan ini tidak pernah bisa mendapatkan berita itu (memang aslinya tidak ada yang merusak kora itul) akhirnya wartawan ini merusak sendiri koral-koral itu dan kemudian memfotonya. Selain itu sebuah foto bisa direkayasa dengan menggunakan software yang canggih dewasa ini, salah satu yang sering digunakan adalah photoshop. Hasilnya? Hasilnya bisa sangat mulus sekali dan hampir-hampir orang tidak bisa mengenali mana yang asli dan bukan, rekayasa atau bukan.
  • PEMELINTIRAN. Katakanlah sebuah informasi itu benar adanya. Meskipun demikian, informasi yang tadinya benar bisa dibuat sedemikian rupa untuk menyiratkan kesan-kesan tertentu. Beberapa kata atau fakta sengaja tidak disampaikan dan disebutkan dan ada juga yang sengaja menyelipkan yang tadinya tidak ada menjadi ada. Seperti yang sedang marak terjadi di negara kita ini, hanya karna satu orang ributnya sampai 1 negara. Contoh lain mungkin sebuah tim sepak bola diberitahu kalau kalah 2-0 dari lawannya. Itu memang benar. Tetapi bisa jadi beberapa wartawan mencoba memberi bumbu penyedap dengan dugan-dugaan mengapa tim itu bisa kalah.
  • PENGHILANGAN. Ketika merangkai suatu berita, banyak para penulis dan juga jurnalis suka sekali menghilangkan rincian-rincian yang rumit atau yang membuat penonton dan pemirsanya menjadi salah sangka, salah mengartikan dan juga menimbulkan pertanyaan, hal tentu bisa menyebabkan satu fakta lebih menonjol dan satu fakta lainnya menjadi hilang atau kabur (kurang tersorot) contohnya para pembaca berita mereka seharusnya membawakan berita yang sangat panjang hanya dalam satu atau beberapa menit saja, sebagai akibatnya menjadi Fatal karena rincian-rincian penting lainnya menjadi terpotong atau tidak tersampaikan.
  • PERSAINGAN. Kita tahu ya sekarang ini jumlah stasiun televisi sangat begitu banyak, pemilik website berita juga sangat banyak, hal ini tentu saja membuat persaingan semakin sulit dan ketat. Persaingan untuk mendapatkan penonton setia akhirnya harus lebih berjuang lagi, sekarang kalau kita perhatikan penyampaian berita sudah tidak seperti jaman dulu lagi, sekarang berita harus disampaikan dengan singkat dan menimbulkan pertanyaan. Tujuannya apa? Uang dan juga agar para penonton dan pembacanya tidak cepat bosan.
  • KEKELIRUAN. Seorang penulis atau jurnalis juga manusia biasa yang sering salah, kadang-kadang mereka bisa salah ejaan, salah tata bahasa dan salah penempatan koma. Semua hal itu bisa mengubah arti dan makna sebuah kalimat. Kebanyakan karena masalah kejar tayang banyak penulisan yang tidak diperiksa terlebih dahulu. Contohnya salah ketik angka yang seharusnya 10.000 menjadi 100.000
  • DUGAAN YANG SALAH. Menyajikan berita yang benar-benar tepat dan akurat bisa jadi sangatlah sulit. Bisa jadi pada saat kita hidup sekarang ini apa yang diberitakan itu BENAR, tetapi bisa jadi besok atau di tahun generasi anak kita atau cicit kita hidup hal itu sudah berbeda atau pendapat itu terbukti SALAH. Apa contohnya? Sebagai contoh jaman dulu banyak orang yang berpikir berbeda dengan apa yang dikatakan Alkitab, dulu orang beranggapan bumi ini bentuknya datar, bumi ditopang oleh empat gajah yang berdiri di atas seekor kura-kura raksasa, tetapi seiring dengan adanya kemajuan jaman sekarang sudah bisa dibuktikan kalau bumi itu bulat, bahkan sebelum manusia bisa pergi keluar angkasa Alkitab sudah memberitahu kita kalau bumi itu bulat, tetapi manusia pada waktu itu tidak percaya. Alkitab bukan buku sains, tapi ketika menjelaskan hal ilmiah, Alkitab selaras dengan sains. Alkitab juga tidak memuat pandangan keliru dan teori aneh yang umum pada masa penulisan Alkitab —Baca Ayub 26:7. Contoh lain, dulu orang beranggapan kalau bumi adalah pusatnya tata surya. Sekarang semua orang sudah mengakui kalau pendapat itu sudah tidak lagi benar, pusat tata surya adalah matahari. Apa yang bisa kita pelajari dari sini? Apakah kita masih bersikeras berpegang pada apa yang kita percayai jaman dulu setelah mengetahui apa yang dulu kita katakan benar ternyata salah? Apalagi hal itu kini sudah bisa dibuktikan secara ilmu pengetahuan. Pasti tidak mudah ya untuk melepaskan apa yang sudah kita pegang dan kita ketahui dari kita kecil. Ini membutuhkan kerendahan hati dan orang yang benar-benar lembut hati yang mau menerima perubahan.

Bumi di topang gajah dan kura kura

Facebook adalah media sosial yang makin berkembang di facebook kita bisa berkomunikasi, jualan dan menyebarkan berita. Coba perhatikan di timeline facebook Anda. Ada begitu banyak teman dan orang lain yang suka share berita-berita yang bisa jadi kebenarannya belum bisa dibuktikan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut pendapat saya ini bisa terjadi karena kurangnya pendidikan dari orang tersebut, kurangnya daya pemahaman yang baik, masih banyaknya orang-orang yang baru bisa internet, bahkan yang belum mengenal Internet juga banyak, ketika orang-orang ini masuk ke dunia facebook (Internet) mereka menjadi kaget. Seperti seorang bayi atau anak kecil yang masih belum bisa bicara dan suka memakan apa saja yang dia temui di lantai. Orang-orang ini memakan apa saja yang dibacanya tanpa dipikir dan mencari tahu kebenarannya.

Saya juga memperhatikan banyak masyarakat Indonesia yang sangat mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya disebabkan karena gaya hidup ikut-ikutan karena banyak orang yang melakukan hal itu juga menjadi pemicu terjadinya hal ini.

Lalu Bagaimana kita Bisa Menyikapi Berita dengan Seimbang

Kita sebaiknya memang tidak usah mempercayai semua berita hoax yang kita dengar dan baca, tetapi hal ini bukan berarti kita tidak bisa mempercayai semua berita. Menurut majalah Sadarlah kuncinya kita harus berhati-hati saat membaca dan menonton berita sambil tetap berpikiran terbuka.

Alkitab di buku — Ayub 12:11 mengatakan “Bukankah telinga yang menguji kata-kata sebagaimana langit-langit makanan?” Artikel yang ada di bawah inibisa kita perhatikan untuk kita bisa menyaring berita-berita yang kita dengar, baca dan tonton:

  • SIAPA YANG MEMBERITAKAN. Perhatikan media atau orang yang memposting dan memberitakan berita itu. Apakah acara atau media cetak atau website atau orang yang meliput berita itu dikenal sering mempublikasikan berita yang selalu bisa dipercaya atau hanya mencari berita berita yang senasional saja? Dan siapa yang dijadikan sumber dana dari media itu?
  • NARA SUMBER. Perhatikan selalu hal ini, Apakah semua berita atau informasi yang Anda dengar itu sudah diperiksa dengan lebih saksama kebenarannya? Apakah berita itu hanya dari satu narasumber saja? Apakah semua narasumbernya bisa kita Andalkan, dipercaya, berimbang dan objektif? Dan Apakah mereka semua ini menyampaikan beritanya dari berbagai sudut pandang, tidak memihak terhadpat kelompoknya tetapi berpihak pada kebenaran yang sebenarnya?
  • TUJUAN BERITA. Coba pikirkan hal ini, “Apa tujuan berita itu dibuat, apakah untuk memberikan informasi, menghibur atau menghasut? Apakah ada embel-embelpromosi di balik berita itu dibuat?
  • KESAN YANG DIBERIKAN. Seringkali berita yang dibuat mengandung kemarahan dan kebencian seperti yang baru-baru ini banyak di sebar di negara kita. Jadi lihat dan perhatikan apakah berita-berita itu mengandung unsur-unsur kebencian, kemarahan, ketidaksetujuan, menyesatkan, jika ya bisa jadi semua berita itu sebenarnya dimaksudkan untuk menyerang pihak-pihak tertentu.
  • KAPAN BERITA ITU DILIPUT. Perhatikan juga kapan berita yang Anda baca itu diliput, apakah masih up-to-date? Yang menjadi fakta sudah 20 atau 30 Tahun yang lalu, bisa jadi sekarang hal itu sudah dianggap tidak benar lagi. Sebalknya jika yang diliput atau dipublikasikan adalah berita yang baru saja terjadi kemungkinan saja informasi atau berita yang disampaikan masih kurang lengkap.

Apakah Anda masih suka share berita-berita yang belum tentu kebenarannya? Atau Anda mudah terprovokasi oleh berita-berita palsu yang dikarang dan dipelintir sedemikian rupa oleh para penulisnya? Seorang Raja yang bijaksana bernama Salomo pernah menulis hal ini yang di catat di — Amsal 14:15 ”Orang yang kurang berpengalaman percaya pada setiap perkataan, tetapi orang yang cerdik mempertimbangkan langkah-langkahnya.”

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back To Top