SUBMITCLIMB.COM – Adobe Stock adalah salah satu platform yang sangat powerful untuk semua orang yang…
Tempat Nongkrong – Nongkrong di Kafe sebuah Tren atau Eksistensi
Belakangan ini saya memperhatikan, tren untuk mengkonsumsi kopi di Tempat nongkrong yang asik dan kekinian semakin meningkat bahkan sudah sangat menjamur. Mulai dari Kedai Kopi sederhana sampai Kafe selalu diserbu oleh kaum urban. Ini bukan lagi sekedar tempat atau kafe untuk minum kopi, makan atau menunggu teman atau keluarga yang akan datang atau menunggu mereka selesai belanja.
Pengetahuan tentang Kopi yang dulunya hanya dimiliki oleh para pakar kopi, kini kopi bukan lagi menjadi milik seorang pakar kopi saja. Sekarang ini saya memperhatikan banyak sekali bermunculan orang yang tiba-tiba ahli dibidang minuman yang mengandung kafein tinggi, dan munculnya juga secara mendadak alias tiba-tiba banget (ngageti kalau orang jawa bilang)
Gaya hidup seperti ini di Indonesia sedang naik daun atau bisa saya katakan masyarakat Indonesia mulai mengalami perubahan dan berkembang. Di mata kaum urban, gaya hidup seperti ini adalah gaya hidup pilihan yang paling keren. Saya ingat sekali, dulu masyarakat Indonesia tidak terlalu memperdulikan dan mementingkan dengan yang namanya penampilan apalagi gaya hidup. Tapi sekarang, hampir kebanyakan orang, mulai dari yang tidak berduit sampai yang berduit mulai berubah dan mereka mulai memperhatikan yang namanya penampilan dan gaya hidup.
Tidak hanya itu, gaya hidup bukan lagi sebatas tentang penampilan atau dandanan, aktivitas nongkrong di kafe atau Kedai Kopi mulai menjadi kegiatan wajib sehari-hari yang harus dilakukan baik oleh anak muda ataupun orang tua. Biasanya kegiatan ini hanya untuk kumpul bareng dengan teman-teman dan mengisi waktu yang kosong saja.
Kegiatan Nongkrong sudah ada sejak Dulu
Sebenarnya kalau kita mau cari tahu kegiatan nongkrong di tempat nongkrong sudah dilakukan oleh masyarakat kita sejak zaman dulu. Hanya saja, nongkrong yang sekarang sudah banyak mengalami perubahan. Kalau zaman dulu, orang-orang yang nongkrong biasanya hanya dilakukan di sebuah warung pinggir jalan yang kecil atau sebuah kedai kopi yang sangat sederhana sekali, kopi hitam Indonesia yang di seduh dengan gelas putih sederhana dan di sajikan dengan makanan sederhana khas Indonesia, biasanya singkong atau pisang goreng yang menjadi teman minum kopi. Ah saya kangen suasana warung kopi seperti ini, tidak perlu pakai sepatu bermerek tertentu, tidak perlu memperhatikan dandanan, hanya dengan menggunakan sarung saja kita sudah bisa nongkrong cantik, bergaul dan tentunya dengan biaya yang sangat murah.
Nongkrong pada zaman itu juga sangat sederhana, hanya untuk berkumpul dengan teman-teman tidak ada kegiatan yang lain. Hanya mengobrol dengan tetangga dekat rumah atau teman-teman saja.
Kebiasaan nongkrong di warung kopi dari waktu ke waktu semakin berubah dan menjadi nge-tren. Nongkrong di kafe mulai happening sekitar tahun 2014 kalau saya tidak salah. Belakangan, Dee Lestari membuat buku tentang filosofi Kopi, dan dari buku itu juga lahirlah sebuah film. Mungkin, hal ini juga yang akhirnya menjadi salah satu faktor penyebab orang-orang mulai suka dengan kebiasaan ngopi di kafe-kafe. (ini cuma perkiraan saya saja, jadi belum belum tentu benar)
Selain itu sebenarnya tren nongkrong di sebuah kafe awalnya dilakukan oleh para eksekutif muda, katanya sih ini happy hour. Belakangan konsep happy hour ini mulai mengarah ke Nongkrong di Kafe, dimana yang sering nongkrong di kafe adalah anak-anak muda kalangan menengah ke atas yang menunjukkan keberadaan keluarga mereka, karena anak-anak muda ini biasanya masih di topang oleh ekonomi keluarga mereka.
Bukti dari semakin trennya fenomena ini adalah dengan munculnya usaha kedai kopi, dari yang tradisional, café sampai yang kedai Kopi yang dirancang semoderen mungkin. Berdasarkan data yang ada di Jogja.co pada tahun 2017 ada sekitar 1.200 kedai kopi baru yang muncul di kota Jogjakarta dan sekitarnya. Bagi beberapa orang membuat kedai kopi adalah sebuah peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Nongkrong di Kafe Membangun Citra Diri dan Menaikan Status Sosial
Tren Nongkrong di Kafe Kopi yang dilakukan oleh kaum urban selama ini, selain bisa membangun citra diri juga bisa menaikkan status sosial seseorang. (yang menciptakan ya manusia itu sendiri). Mungkin banyak kaum Urban yang membaca kata-kata saya tulis ini yang tidak mau mengakui atau mungkin tidak setuju dengan apa yang saya katakan itu, buat saya itu tidak menjadi masalah, karena memang itulah faktanya!
Tren berfoto dan membuat video keseharian yang dilakukan oleh kaum Urban dan kemudian di upload ke media social seperti Instagram dan Facebook di tempat-tempat seperti itu memiliki tujuan agar foto mereka bisa terlihat indah dan juga estetik. Biasanya masyarakat Urban mempunyai sifat yang haus akan perhatian dan juga pengakuan dari orang-orang lain, karenanya mereka mengikuti tren nongkrong di kafe kopi cantik seperti ini dan menunjukkan eksistensi mereka.
Seorang sosiolog Indonesia Sigit Rohadi mengatakan, tren nongkrong di kafe adalah sebuah gaya hidup dari orang muda zaman sekarang. Ini adalah gaya hidup yang sangat konsumtif dan semi hedonis. Kebanyakan orang-orang muda ini datang dan berkumpul di tempat nongkrong seperti kafe kopi untuk menunjukkan dan juga merayakan kehidupan dan juga sebuah kemampuan keluarga mereka.
itu adalah faktor lain yang membuat yang membuat tren nongkrong di kafe menjadi sangat tinggi di Indonesia. Kalau zaman dulu, orang hanya makan dan minum kalau mereka lapar dan haus saja. Tetapi sekarang, orang akan tetap nongkrong di kafe meskipun mereka tidak lapar dan haus. Selain nongkrong dan bertukar cerita, biasanya selalu ada momen untuk berfoto bersama, atau foto sendiri, ini memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup zaman sekarang.
Tidak berhenti sampai di situ saja, biasanya foto itu akan diupload ke media social seperti Instagram atau Facebook, selain bertujuan untuk menyimpan foto kenangan, social media juga dimanfaatkan sebagai sebuah alat yang ampuh untuk menunjukkan tentang eksistensi dari orang-orang yang ada di foto dan sekaligus ingin mendapatkan pujian dari orang lain yang melihatnya.
Tren Memilih Tempat Nongkrong yang Menarik
Tempat nongkrong yang dipilih untuk berkumpul bersama teman-teman biasanya juga bukan tempat yang sembarangan, tempat nongkrong yang dipilih biasanya adalah tempat yang sedang populer, menarik, punya desain yang unik dan beberapa anak muda ada yang memilih tempat yang mempunyai menu minuman dan makanannya dengan harga yang agak mahal.
Tempat nongkrong yang dipilih juga harus mempunyai konsep kekinian yang Instagramable. Jadi kalau saya perhatikan sebuah tempat nongkrong yang sering dikunjungi oleh kaum urban bukan hanya sekedar nyaman tetapi juga harus punya spot foto untuk bisa di upload atau di update di Instagram.
Kafe atau restoran yang kekinian memang harus punya daya tarik tersendiri agar bisa menarik para pelanggan baru yang akan datang. Mereka harus menyesuaikan desain atau dekorasi sesuai dengan target market masing-masing, apakah itu akan ditujukan untuk menjangkau anak muda, remaja, eksekutif muda atau lainnya? Meskipun akan mengeluarkan anggaran yang yang tidak sedikit, sebuah kafe dan juga restoran yang mempunyai desain yang unik pasti akan banyak mendatangkan keuntungan.
Seperti yang sudah sempat saya singgung di atas, sebuah kafe yang mempunyai spot foto Instagramabel bisa menjadi sebuah promosi gratis atau tanpa harus membayar, menurut saya ini sangat ampuh dan lebih cepat tersebar (viral).
Tempat nongkrong yang asik dan kekinian juga harus mempunyai letak yang sangat strategis, menu makanan dan minumannya juga harus memiliki tampilan yang menarik. Memang rasa adalah yang utama tetapi biasanya makanan dan minuman yang enak harus mempunyai tampilan yang mengundang selera dan membuat penasaran para konsumennya, khususnya kaum Urban.
Hal lain yang juga menjadi faktor kaum Urban mau nongkrong di sebuah kafe kopi tertentu adalah fasilitas Wifi-nya yang cepat, karena tanpa koneksi Internet kaum Urban bisa mati gaya, Internet yang adapun bukan hanya harus cepat cepat tetapi juga harus stabil, ini sudah menjadi rahasia umum dan kunci sukses untuk keberhasilan sebuah kedai kopi yang ingin selalu dikunjungi konsumennya.
Faktor selanjutnya yang juga menentukan sebuah kafe menjadi tempat nongkrong favorit adalah sirkulasi udara. Kalau sirkulasi udara tidak baik dan tidak nyaman, mana ada orang yang mau nongkrong di kafe lama-lama? Jadi biasanya kafe kekinian mempunyai dua sirkulasi udara, pertama menggunakan AC dan yang kedua memanfaatkan angin yang bertiup sepoi-sepoi yang di dukung suasana kafenya. Saya secara pribadi lebih suka suasana kafe yang bangunannya dari kayu dan agak terbuka, sehingga udara yang masuk adalah udara sejuk yang berasal dari alam, selain nyaman untuk bekerja, udara alam seger juga buat badan saya.
Nongkrong di Kafe Mempunyai Keuntungan
Meskipun nongkrong di kafe biasanya hanya untuk membangun citra diri dan juga ingin menaikkan status sosial, tren nongkrong di kafe juga mempunyai tujuan dan keuntungan lain. Jadi kita coba juga melihat dan mencari – cari apa manfaat lain yang bisa di dapat dengan nongkrong di sebuah kafe kopi.
Biasanya kaum Urban mempunyai mobilitas kehidupan yang lebih tinggi daripada orang lain, sudah pasti mereka membutuhkan sebuah tempat yang bisa menenangkan pikiran dan juga melakukan kegiatan yang lain misalnya bekerja atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
Jadi biasanya kebanyakan kaum Urban bukan cuma mengincar rasa nikmat dari kopinya saja tetapi biasanya mereka membutuhkan tempat untuk bekerja dan menemukan ide-ide baru dan yang lebih kreatif. Multifungsi dari sebuah kafe kopi atau kedai kopi yang saat ini sedang tren tentu menjadi sebuah keuntungan untuk kedua belah pihak yang saling membutuhkan.
Melihat tren saat ini, kita bisa melihat kebiasaan orang untuk minum kopi di sebuah kafe salah satunya adalah untuk mendapatkan kenyamanan, baik kenyamana untuk bekerja dan sekedar bersantai menikmati kopi. Memang meskipun kita juga bisa melihat tren nongkrong di sebuah kafe kekinian saat ini lebih banyak dilakukan untuk membangun citra diri dan juga menaikkan status sosial seseorang ada manfaat lain juga yaitu sebuah bisnis yang menguntungkan di bidang kopi.
Jujur kalau saya perhatikan, makanan yang kita makan di kafe-kafe wow kekinian itu sebenarnya menu makanannya hampir sama seperti yang saya makan di warung atau kedai kopi pinggir jalan, yang membuat beda biasanya cara memasak, cara menyajikannya dan harga yang LEBIH MAHAL saja, kalau rasa biasanya 50:50 lah. Kalau mau boleh jujur lagi, saya kurang puas kalau makan pisang goreng cuma seuprit di sebuah kafe kekinian. Saya lebih puas makan pisang goreng yang baru di goreng yang masih utuh satu pisang bukan separo doang dan yang masih panas atau anget, kemudian kita makan menggunakan kedua tangan ketimbang menggunakan pisau, sendok atau garpu sambil di temani segelas kopi hitam jawa tempo dulu, ah aku kangen suasana ini. (Maklum saya cuma wong cilik)
This Post Has 0 Comments