SUBMITCLIMB.COM – Adobe Stock adalah salah satu platform yang sangat powerful untuk semua orang yang…
Strategi Keyword: Memilih Keyword Yang Tepat dari Hasil Riset Ke Website
Seringkali Anda dan saya bingung saat untuk memilih keyword mana yang Tepat digunakan dari hasil riset keyword ke website kita?
Yang mana ya yang harus saya gunakan keywordnya?
Apakah keyword yang di pilih itu harus masuk ke dalam artikel yang kita buat seperti cara SEO zaman dulu atau sekarang sudah tidak perlu lagi memasukkan kata kunci yang ingin kita target ke dalam artikel kita?
Ya semua kebingungan ini akan terjawab setelah Anda membaca apa yang saya tulis ini di dalam artikel ini, jadi pastikan untuk membaca artikel yang saya buat ini dari hasil pengalaman saya selama bekerja online dari rumah.
Cara yang akan saya tunjukkan ini belum tentu benar dan akan sama dengan yang dilakukan oleh pelaku SEO yang lain.
1# Mencari Tahu Tingkat Kesulitan Sebuah Keyword
Di pelajaran sebelumnya kita sudah belajar cara menganalisa tingkat persaingan sebuah kata kunci dari hasil riset keyword. Di sana di jelaskan kita bisa menggunakan beberapa cara mulai dari menggunakan MozBar, SEOquake, KWFInder dan juga menggunakan tool lainnya.
Di sini saya akan menunjukkan cara yang paling sering saya lakukan dengan bantuan sebuah software baik yang berbasis web dan juga yang di install di komputer kita.
Sebelumnya kita sudah mengumpulkan keyword dengan menggunakan bantuan dari Google Keyword Planner. Semua keyword-keyword itu haru kita download dulu agar bisa kita analisa lagi satu persatu tingkat kesulitannya.
Tahap Pertama – Memfilter volume yang tinggi
Silahkan panggil kembali file CSV yang sudah Anda download lalu lakukan cara seperti yang ada dibawah ini:
Silahkan blok beberapa kolom seperti yang Anda lihat dalam gambar yang ada dibawah ini:
Setelah itu hapus semua kolom yang tidak kita perlukan itu.
Setelah itu blok kolom yang sisa dan kemudian klik tombol filter:
Kemudian silahkan klik tanda panah yang ada di sebelah kanan tulisan AVG Monthly, kemudian silahkan filter ke angka yang lebih besar ke angka yang lebih kecil.
Berapa jumlah volumnya, ini sesuai dengan keinginan Anda masing-masing.
Sebagai langkah terakhir kita akan klik panahnya sekali lagi kemudian silahkan pilih sort largest to smaller (sort Z-A)
Tahap kedua – Mencari tahu tingkat kesulitan keyword.
Pada bagian ini adalah langkah yang paling penting menurut saya, karena di sini kita akan menganalisa masing-masing kata kunci untuk mencari tahu tingkat kesulitan keyword di mesin pencari.
Ada beberapa cara yang biasanya saya lakukan, biasanya saya menggunakan bantuan software Traffic Travis, Semrush Keyword Difficulty Tool dan juga KWFinder
Di artikel sebelumnya Anda di suruh untuk menginstall Moz dan SEOquake, karena ke dua tool ini belakangan sudah sulit digunakan untuk di kedua browser Chrome dan Mozilla, dan banyak pemula yang juga kesulitan dalam menggunakannya maka di sini saya akan menunjukkan menggunakan cara yang jauh lebih mudah menurut saya yaitu dengan bantuan software Traffic Travis.
Tool ini sudah lama dan mungkin banyak pelaku SEO yang sudah tidak menggunakan tool ini lagi, karena beberapa orang menganggap tool ini kurang tepat dan kadang tidak akurat, ini menurut mereka. Meskipun banyak yang bilang seperti itu tapi sampai sekarang saya masih menggunakan tool ini dan masih sangat membantu dan mempermudah kerjaan saya dalam melakukan riset keyword terutama untuk mengetahui tingkat persaingan sebuah keyword di mesin pencari.
1# Silahkan buka Traffic Travis, lalu klik Menu SEO, lalu klik competition yang ada di dalam menu seo
2# klik kotak yang ada di bawah tulisan keyword lalu masukkan keyword yang ingin Anda analisa tingakt kesulitannya di mesin pencari (dengan menggunakan yang versi gratis pencarian kita sangat di batasi)
3# Ganti Search Engines ke Negara yang ingin Anda target misalnya “USA” atau “Indonesia”
4# Kemudian klik FETCH, tunggu dan hasilnya akan kamu lihat tingkat kesulitan dari masing-masing keyword.
5# setelah kamu mendapatkan tingkat kesulitan masing-masing keyword silahkan buat kolom baru di file Excel Anda dengan judul “Difficulty”
Kemudian masukkan angka atau tingkat kesulitan masing-masing keyword misalnya Easy, Medium dan Difficulty.
Cara ini adalah cara manual, sebetulnya bisa saya katakan tidak manual sepenuhnya karena kita mencarinya menggunakan bantuan Traffic Travis. Kalau tidak salah setiap hari kita dibatasi sampai 20 pencarian saja untuk yang versi gratisnya dalam sehari.
Meskipun dibatasi keesokan harinya kita bisa menggunakan Traffic Travis lagi untuk meriset kata kunci yang belum kita analisa tingkat kesulitannya, berikut ini saya buatkan panduan dalam bentuk video Cara Mengetahui Tingkat Persaingan atau Kesulitan Sebuah Keyword dengan Traffic Travis.
Menganalisa Menggunakan TermExplorer
Tool ini mungkin jauh lebih enak hanya saja mungkin masih kurang tepat, meskipun begitu kita masih bisa mengira-ngira tingkat kesulitan dari Keyword yang kita analisa dengan bantuan tool yang satu ini.
Yang perlu Anda lakukan adalah
- Kunjungi website TermExplorer, masuk dan kemudian klik menu Keyword Analyzer yang ada dibagian atas. Kemudian silahkan klik “Start a keyword Analyzer Project”.
- Silahkan buka file Excel kalian (File hasil riset di keyword planner) kemudian paste
- Sebelum Anda menekan tombol “Start Project” pastikan untuk mengubah negaranya ke negara yang kita ingin target.
Silahkan tunggu hasilnya dan kemudian silahkan Download file CSV ke komputer kita.
Saat Anda buka Anda sudah bisa melihat hasil analisa yang lebih lengkap dan Difficulty scorenya bisa kita lihat langsung di kolom yang Ada di bagian kanan.
Mudah ya cara menganalisa tingkat persaingan sebuah keyword dengan kedua tool ini.
Untuk teman-teman yang lebih suka belajar dengan menggunakan video bisa melihat panduan cara menganalisa tingkat kesulitan sebuah keyword dengan menggunakan Term Explorer dalam bentuk video yang ada di bawah ini:
Menganalisa Menggunakan Semrush Keyword Difficulty Tool
Kita juga bisa memanfaatkan Semrush untuk menganalisa tingkat persaingan sebuah keyword. Kita bisa menggunakan versi gratisnya saja, hanya saja setiap pencarian dibatasi hanya 10 keyword saja untuk sekali cari.
Buat saya tidak masalah karena kita masih bisa mencari 10 lagi setelah menganalisa tahap 1, begitu seterusnya.
Yang perlu Anda lakukan adalah di sini adalah mendaftar akun yang free (ada batasan untuk akun yang free).
1# Kemudian masuk dan klik menu “Keyword Difficulty”.
2# Pada kotak di sebelah kanan silahkan Anda paste keyword yang mau di analisa (10 saja dulu)
3# ganti Negara yang ingin Anda target, saya menggunakan Indonesia untuk contoh saja.
4# Kemudian klik Show Difficulty dan tunggu hasilnya.
5# Silahkan masukkan Angka yang muncul pada bagian Difficulty % ke file Excel yang ada di komputer Anda. Untuk mengetahu scorenya tingkat kesulitannya Anda bisa melihat panduannya di halaman website resmi Semrush di sini.
Jika masih ada keyword yang mau Anda analisa silahkan lakukan lagi dari awal dengan memasukkan 10 keyword lagi. Meskipun kita di batasi yang versi gratis ini sudah sangat membantu kerja kita. Jika nanti Anda mempunyai penghasilan dan Anda merasa tool ini sangat membantu pekerjaan Anda, Anda bisa menggunakan versi yang berbayar. berikut ini adalah panduan dalam bentuk Video yang saya buatkan untuk membantu Anda yang masih baru belajar tentang SEO dan riset keyword, video ini memang dasar sekali, sisanya Anda harus mengembangkan selama Anda terjun di bisnis ini.
Menganalisa Menggunakan KWFinder
Tool yang satu ini bisa juga kita gunakan untuk menganalisa tingkat kesulitan sebuah keyword. Memang yang namanya versi gratisan pasti selalu ada batasan, meskipun begitu seperti tool yang lain kita masih bisa memanfaatkan tool ini untuk riset dan menganalisa keyword.
Caranya Anda hanya perlu masuk menggunakan akun Anda. Daftar saja menggunakan akun yang gratis, tetapi jika Anda menggunakan akun yang gratis Anda hanya bisa menganalisa satu-satu tidak bisa sekaligus banyak.
1. Masuk kemudian paste atau ketikkan keyword di menu suggestions
2. Negaranya Anda ganti sesuai dengan negara yang mau di target.
3. Bahasa silahkan ganti sesuai dengan bahasa yang ingin
4. Klik Find keyword, tunggu dan lihat hasilnya
Dengan menggunakan KWFinder Anda sudah bisa menganalisa tingkat kesulitan sebuah keyword
2# Memilih Keyword yang akan digunakan.
Setelah melakukan semua langkah di atas kita akan mulai mempertimbangkan untuk memilih keyword mana yang lebih dulu saya buatkan kontennya.
Yang akan menjadi pertimbangan Anda kita-kira seperti ini:
- Usahakan untuk menghindari keyword yang pencarian AVG Monthly Searches) kecil tapi tingkat persaingannya sangat sulit. (di mesin pencari ya)
- Cari keyword yang jumlah pencariannya besar tetapi tingkat persaingan di mesin pencari kecil atau rendah.
- Cari keyword yang jumlah pencariannya menengah dan difficultya sedang atau rendah
- Cari keyword yang jumlah pencariannya rendah, tingkat persaingannya juga rendah atau tidak sulit tetapi keyword itu relevan dengan niche atau target pasar Anda.
- Cari keyword yang sangat relevan dan jangan pikirkan difficultynya dulu.
- Buang dan jangan gunakan keyword yang tidak ada hubungannya dan tidak masuk akal
Sebagai pengingat dari saya:
Pastikan untuk tidak membuang keyword-keyword yang pencariannya tinggi dan tingkat kesulitannya tinggi, karena suatu saat kita akan menggunakan keyword ini saat website kita sudah besar.
Pastikan juga untuk membuat kolom baru untuk membantu Anda menulis keyword yang mana terlebih dahulu dibuatkan kontenya di Excel Anda. Jadi setiap akan membuat konten kita sudah tahu keyword mana yang selanjutkan akan kita buat.
Membuat Konten dengan Keyword Berdasarkan Jenis Keywordnya
Di dalam artikel sebelumnya Anda dan saya sudah belajar yang namanya search intent. Kita bisa membuat keyword berdasarkan serach intentnya.
- Informational
- Commercial investigation
- Transactional
Dari situ mana yang akan kita buat lebih dahulu artikelnya?
Kita akan lihat dari sisi kualitas dan kuantitas.
Secara kualitas keyword untuk transactional biasanya yang harus paling tinggi sedangkan untuk keyword yang bersifat informational paling rendah.
Sedangkan secara kuantitas harus sebaliknya.
Kuantitas untuk keyword yang bersifat informational harus lebih besar atau tinggi dari pada keyword transactional. Jadi saat membuat website Anda harus berupaya membuat dan mengincar kata kunci transactional harus lebih sedikit tetapi harus memiliki kualitas yang sangat bagus.
Mengapa harus seperti itu?
Anda dan saya pasti tidak suka konten yang isinya selalu menawarkan banyak produk bukan?
Kita harus ingat dan tahu, tujuan orang berada dan menggunakan internet kebanyakan adalah untuk mencari tahu informasi dan juga mencari sebuah solusi untuk permasalahan yang sedang mereka alami. Jadi kalau Anda sudah tahu itu kasih mereka sebuah solusi yang menjawab pertanyaan mereka.
3# Temukan Konten yang Tepat untuk keyword yang dipilih.
Banyak diantara kita yang selalu berpikir yang namanya konten pasti bentuknya selalu artikel.
Jika itu yang ada dalam pikiran Anda selama ini maka akan saya katakan itu salah.
Konten tidak harus selalu dalam bentuk artikel.
Jadi apapun yang ada di dalam sebuah website adalah konten seperti tool, file yang di download, review produk, halaman website tentang suatu produk dan lain sebaginya.
Jika Anda ingin membuat konten investigation transactional Anda tidak bisa membuat artikel hanya dalam bentuk artikel, video dan juga gambar.
Dibutuhkan konten dan cara yang lain.
Sebagai contoh keyword “Promo Hosting”
Untuk jenis keyword seperti ini jika Anda membuat konten seperti di atas bisa jadi akan sulit untuk berada di dalam mesin pencari Google apalagi di halaman 1.
Google tahu website seperti apa yang harus ada di halaman pertama mesin pencari.
Coba lihat hasil pencarian dari keyword itu di mesin pencari
Kalau kita lihat dari hasil pencarian itu website yang tampil di mesin pencari dengan menggunakan keyword tersebut bukan website dalam bentuk artikel bukan?
Membuat Tipe Konten Yang Tepat
Asalkan Anda mau lebih peduli dan meriset dengan daya pengamatan Anda tidak akan kesulitan untuk memilih dan membuat tipe konten seperti. Karena kebanyakan orang lebih suka membuat konten dalam bentuk artikel jadi tradisi yang buruk ini membuat banyak orang memukul rata tipe konten harus artikel.
Padahal tidak harus seperti itu.
Dan jika Anda membuat konten artikel sudah dipastikan akan sia-sia jika ingin bersaing dengan keyword tipe commercial investigation dan transactional.
Coba Anda memposisikan diri Anda sebagi orang yang ada di depan komputer yang sedang mencari dengan menggunakan keyword tersebut. Kira-kira apa yang Anda harapkan setelah mengetikkan keyword itu dan menekan enter?
Contohnya:
Keyword: “jual Sony a7 II”. Konten: Halaman penjualan produk untuk sony a7 II
Keyword: “jual canon eos m50” Konten: Halaman penjualan produk untuk canon eos m50.
Kira-kira yang akan tampil seperti itu.
Jadi setelah Anda membaca artikel ini dan mengetahui tentang hal ini saya berharap Anda mulai membuat konten yang sesuai dengan kata kunci yang ingin digunakan.
4# Gunakan Keyword di dalam konten Anda
Dulu waktu saya belajar internet marketing dengan teman saya, untuk SEO yang baik setiap konten yang kita buat harus menggunakan keyword di dalam konten yang kita buat, di awal artikel, di tengah dan di akhir artikel dan semua keyword itu di Bold, di underline dan dibuat italic.
Pembuatan keyword di dalam konten seperti itu bertujuan untuk memberitahu mesin pencari kalau kita sedang mengoptimasi untuk kata kunci itu.
Pada waktu itu dan sebelum tahun 2013 memang mungkin penggunaan keyword di dalam konten seperti itu masih bermanfaat dan tepat, tetapi sejak Google meluncurkan algoritma yang baru mulai dari Humingbird terus sampai sekarang, cara optimasi sudah mulai berkembang.
Sekarang penerapan seo sudah lebih baik
Anda tidak harus menggunakan cara lama seperti itu. Meskipun memang cara itu masih bisa berguna juga, tetapi yang mau saya tekankan di sini adalah Anda tidak usah pusing-pusing untuk membuat konten dan menempatkan keyword seperti dulu lagi, di awal, tengah dan akhir konten.
Jadi sekarang kalau Anda membuat konten Anda hanya perlu membuat artikel yang isinya berupa panduan cara mengedit dengan menggunakan WonderShare, Anda tidak perlu memasukkan keyword yang sama persis dengan keyword yang akan kita target.
Karena Google sudah tahu setiap website mau mentarget keyword apa meskipun keyword yang kita masukkan tidak sama persis dengan keyword yang mau kita target.
Cara Melakukannya
Saat akan membuat artikel yang perlu Anda lakukan adalah jangan perdulikan tentang penerapan SEO.
Memang kita akan membuat konten dengan keyword itu, tetapi jangan memasukkan sama persis, gunakan keyword itu sebagai patokan atau topik saja untuk membuat sebuah konten.
Ingat jangan di bold atau membuat italic atau memberi underline pada kata kunci yang mau Anda target.
Ingat meskipun saya mengatakan jangan perdulikan SEO Anda bukan berarti tidak menggunakannya sama sekali.
Ada tiga tempat yang sekarang saya gunakan untuk menempatkan keyword yang mau saya target.
- Di judul artikel
- Di URL
- Backlink yang saya buat
Jadi ini adalah cara yang sekarang saya gunakan untuk mengoptimasi website saya.
Mungkin Anda bertanya, giaman caranya kita mengoptimasi On-Page website kita?
Saya akan buat panduannya secara terpisah di sini nanti:
- Panduan Cara membuat artikel yang SEO Friendly.
- Panduan cara Optimasi On-Page website.
This Post Has 0 Comments